Bandung Terapkan Smart City, Membangun Kota Lebih Efisien

Jumat, 6 Oktober 2017 00:00 WIB

Smart City Membangun Kota Lebih Efisien

INFO BISNIS - Sebuah kota butuh dana triliunan untuk memperbaiki atau membangun infrastruktur. Semua itu bergantung pada seberapa besar dan kompleksnya infrastruktur tersebut. Inilah yang dilihat Bandung lewat tangan dingin Wali Kota Ridwan Kamil. Wali kota lulusan doktoral arsitektur Amerika Serikat itu memanfaatkan teknologi seluler untuk menjangkau seluruh masyarakatnya.

Menurut Ridwan, terdapat empat fenomena kota di dunia saat ini. Pertama, dunia makin esktrem karena masyarakatnya beradu mendapatkan sumber daya. “Akibatnya kota menjadi stres. Karena itu, langkah memanusiakan manusia dapat dilakukan dengan teknologi,” ujarnya. Kedua, dunia makin kompetitif sehingga konsep proactive government dengan TIK juga dimungkinkan. Ketiga, dunia makin berbahaya sehingga pemanfaatan ICT dapat membaca tanda-tanda zaman. Keempat, dunia makin terkoneksi sehingga era saat ini digital native akan menjadi mayoritas masyarakat. Terlebih saat ini nyaris semua orang pakai smartphone.

Ada tiga manfaat dari adanya teknologi digital. Pertama, menjadi kontrol diri sendiri, misalnya, melalui e-budgeting. Kedua, menjadi alat observasi sebagai pendukung ketika akan mengambil keputusan. Ketiga, menjamin koneksi antara pemerintah dan warganya sehingga demokrasi partisipatif melalui komunikasi digital dapat berlangsung.

Sedangkan, untuk mengatasi banyaknya persoalan di Kota Bandung, ia mendorong agar semua dapat didigitalkan.”Saat ini, ada 400 software aplikasi dan akan terus bertambah seiring problem kehidupan yang ada di wilayah Bandung,” katanya. Untuk mengubah sumber daya manusia agar mau memanfaatkan teknologi digital, Ridwan berbagi resep harus dimulai dari pimpinan terlebih dulu serta memaksa birokrasi mau menggunakan teknologi digital. “Teknologi memungkinkan database diakses dengan cepat, mudah –tidak seperti dokumen kertas—,dan menghilangkan korupsi.”

Program smart city yang dirancang Ridwan ini dibuat dalam tiga tahapan rencana. Smart city 1.0 adalah proses simple melakukan digitalisasi. Smart City 2.0 adalah interaksi melalui sistem komplain, izin, dan sebagainya. Smart City 3.0 yang nantinya komunikasi melalui machine to machine (M2M). Sejak tiga tahun terakhir, dengan model kepemimpinan memanfaatkan teknologi digital ini, Bandung menjelma menjadi kota modern. Kunci keberhasilannya hanya satu, yakni kemauan. Sebab, program digitalisasi atau interaktif itu biayanya jauh lebih murah daripada membangun infrastruktur fisik.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, operator pun punya skema pengembangan smart city seperti dikenalkan Indosat Ooredoo. Tidak sekadar memberi akses data, tapi juga solusi dalam bentuk IoT untuk beragam pengontrolan jarak jauh, seperti ketinggian sungai dan kemacetan dapat menjadi bahan bagi pemangku kepentingan melakukan terobosan kebijakan. Tinggi air sungai bila terus ada datanya dapat diperkirakan akan terjadi banjir atau tidak di kota tersebut. Aplikasi IoT lain bisa dimanfaatan demi kebaikan sebuah kota.

Artinya membangun sebuah kota tak melulu soal membangun fisik. Membangun kedekatan emosional lewat aplikasi teknologi ternyata membawa Bandung menjadi kota yang lebih nyaman. (*)

Berita terkait

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

3 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

32 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

5 Februari 2024

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

22 Januari 2024

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

Ajakan mengimplementasikan nilai Pancasila ditegaskan kepada kader Pemuda Pancasila Banjernegara.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

15 Januari 2024

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

Pernyataan Prabowo soal HGU yang kuasainya disampaikan tanpa terkesan ada yang salah dengan hal tersebut. Padahal Undang-Undang 1/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) memandatkan hal yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Membatalkan Hasil Pilpres sebagai Keniscayaan

15 Januari 2024

Membatalkan Hasil Pilpres sebagai Keniscayaan

Kita menunggu Mahkamah Konstitusi mewariskan putusan yang berpihak kepada hukum dan kebenaran, karena kalau hukum tidak ditegakkan, maka tirani yang akan leluasa merusak harkat dan mertabat bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya