Logo Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) tetap mewaspadai rencana Bank Sentral Amerika Serikat/The Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan kembali mengubah kebijakannya pada akhir tahun ini.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan sinyal The Fed kembali mengubah kebijakan suku bunga awalnya tak terlalu kuat. Namun, beberapa waktu lalu, ada rencana kebijakan baru pada Desember 2017, dan itu sudah cukup kuat.
"Sebelumnya, kesannya tidak terlalu kuat tapi ditegaskan akan naik pada Desember mendatang," kata Agus di Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2017.
Meski begitu, Agus menganggap kondisi fundamental ekonomi Indonesia cukup bagus. Dengan pengelolaan ekonomi pada semester kedua tahun 2017 yang bagus, dia yakin stabilitas ekonomi Indonesia tetap terjaga.
"Ada juga yang harus menjadi perhatian selain perubahan kebijakan The Fed. Di Eropa mata uang melemah karena dinamika di Spanyol. Namun kami yakin ini bersifat sementara," ucap Agus.
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
13 jam lalu
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.