Bank Indonesia: September 2017 Ada Potensi Deflasi
Reporter
Anisa Luciana
Editor
Anisa Luciana
Jumat, 29 September 2017 17:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada September 2017 akan kembali terjadi deflasi seperti laju harga konsumen di Agustus 2017.
"Secara umum ada tekanan deflasi jadi potensi September deflasi 0,01 persen," kata Gubernur BI, Agus Martowardojo, di Jakarta, Jumat, 29 September 2017.
Perkiraan deflasi tersebut berbalik dibanding pekan ketiga September 2017 ketika BI masih memperkirakan terjadinya inflasi 0,02 persen (mtm).
Meski demikian, ada beberapa komponen barang yang tercatat inflasi, yakni biaya pendidikan, tanah, dan persewaan rumah.
Jika perkiraaan BI terealisasi di September, maka inflasi tahunan di bulan ke sembilan di sekitar 3,5-3,6 persen (year on year/yoy) atau cenderung terus bergerak ke batas bawah sasaran inflasi Bank Sentral di 3-5 persen.
Baca: Deflasi 0,07 Persen, BI: Sinyal Inflasi Terjaga 4 Persen
Disinggung mengenai indikator dari tren deflasi yang cenderung menunjukkan masih lemahnya konsumsi, Agus menampiknya. Dia mengatakan laju konsumsi masyarakat hingga September 2017 menunjukkan perbaikan dibanding bulan-bulan sebelumnya.
"September ini kami lihat ada cukup banyak perbaikan dari sisi konsumsi, investasi, ataupun ekspor yang menunjukan kondisi yang lebih baik dan kami melihat secara umum makro ekonomi kita terjaga baik," ujar Agus.
Agus mengatakan deflasi di bulan ke sembilan karena terus menurunnya harga pangan, seperti daging ayam, telur, dan beberapa varian bawang, setelah tren konsumsi tinggi pada Ramadan dan Lebaran Juli 2017.
ANTARA