TEMPO.CO, Jakarta - PT GMF AeroAsia, anak perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) kini mengoperasikan hanggar 4, tempat perawatan pesawat di area Bandara Soekarno-Hatta, Senin 28 September 2015.
Dibangun di atas lahan seluas 67.022 m2 dengan kapasitas 16 pesawat narrow body menjadikan hanggar ini terbesar di dunia. "Tentunya dengan hangar ini GMF semakin meningkatkan pelayanan dan menjadi pemain global yang diperhitungkan,"ujar Menteri BUMN Rini M Soemarno saat meresmikan hanggar 4 ini pada Senin 28 September 2015.
Rini mengatakan pembangunan hangar 4 ini menunjukan kesiapan GMF dalam menyambut tantangan ke depan. Selama 20 tahun mendatang, kata dia, perusahaan penerbangan dunia akan bergeser ke wilayah Asia Pasifik.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan penambahan kapasitas hangar 4 merupakan wujud dukungan GMF terhadap program Quantum Leap Garuda yang akan mengoperasikan pesawat berbadan kecil (narrow body), regional jet dan pesawat turboprop sebanyak 241 pesawat Garuda dan Citilink di tahun 2020.
"Kami ingin menangkap pasar perawatan berbadan kecil di domestik dan regional Asia Pasifik yang akan menjadi pemimpin pasar perawatan pesawat terbesar untuk lima tahun ke depan,"kata Arif.
Arif memperkirakan pada 2018, hangar 4 akan mencapai full capacity. Seiring dengan hal itu, pekerjaan perawatan pesawat, kata Arif juga akan mengalami peningkatan. Menurut Arif, pada 2016 diperkirakan sebanyak 209 pekerjaan perawatan pesawat akan dilaksanakan di hangar itu.
Adapun proyek pengerjaan pesawat yang bisa dilayani di sana meliputi perawatan ringan, perawatan berat, modifikasi winglet, perbaikan struktur, modifikasi interior pesawat dan pengecatan pesawat. "Proyek pengerjaan pesawat dikerjakan oleh 438 manpower dalam tiga tahun ke depan,"kata Arif.
Arif mengatakan dengan adanya hangar 4 ini maka penambahan pekerjaan perawatan pesawat diproyeksikan bertambah dari 167 pekerjaan menjadi 313 pekerjaan. "Akan mengalami peningkatan 87 persen," katanya.
Hal ini, Arif menambahkan, berdampak juga pada peningkatan pendapatan perusahaan sebesar 150 persen. "Saat ini pendapatan dari kapasitas narrow body sebesar 57 juta US$, dan 2018 pendapatan GMF diproyeksikan meningkat 143 juta US$."
JONIANSYAH