TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah mengungkapkan pengawasan operasi pasar beras besar-besaran akan melibatkan aparat Tentara Nasional Indonesia dalam satuan petugas pengawas."Satuan petugas melakukan (pengawasan) hingga ke permukiman-permukiman," ujar Ardiansyah Parman, Jumat (16/2) di Jakarta.Ia juga memastikan salah satu sasaran operasi pasar adalah pedagang. Walaupun di lapangan, beras operasi pasar seringkali habis karena diborong pedagang, bukanmasyarakat.Ia pun mengelak bahwa pedagang yang membeli beras operasi pasar telah menyalahi aturan."Bukan pelanggaran. Karena misi kami adalah menurunkan harga. Di semua lini harus diisi agar harga turun (termasukpedagang agar bisa menyalurkan ke masyarakat)," kata Ardiansyah."Operasi pasar (besar-besaran) itu menggunakan seluruh lini dari pedagang, pengecer, TNI, Polri, dengan pegawai negeri sipil," katanya.Dalam pengawasan itu, Ardiansyah mengaku, satuan petugas tidak akan bisa mendeteksi tiap pembeli. "Kami tidak bisa screen (deteksi) satu-satu (apakah pembeli atau spekulan). Itu menghabiskan waktu," katanya.Unsur kepolisian, menurut Ardiansyah juga tidak akan bisa menelusuri apakah beras operasi pasar akan dijual lagi atau tidak. (RR ARIYANI)