Banyak Cemilan Anak-Anak Tak Cantumkan Adanya Kandungan MSG

Reporter

Editor

Sabtu, 9 Agustus 2003 13:45 WIB


TEMPO Interaktif, Jakarta:PIRAC menemukan banyak pengusaha cemilan anak-anak tak mencantumkan adanya MSG dalam kemasannya.

Bahaya konsumsi MSG atau monosodium glutamat yang berlebihan masih belum disadari oleh masyarakat luas. Padahal makanan yang mengandung MSG minimum 5 gram dapat memicu penyakit asma. Selain itu berbagai reaksi tubuh dapat muncul setelah mengkonsumsi MSG seperti gatal, mual dan muntah, migrain, gangguan hati serta ketidakmampuan belajar serta depresi.

Rendahnya kesadaran itu disebabkan pengusaha industri makanan masih enggan mencantumkan label jumlah penggunaan MSG dalam kemasan produknya. Hal ini disampaikan Yayasan PIRAC-Lembaga Konsumen Jakarta kepada wartawan di kantornya di bilangan Mampang prapatan Jakarta Selatan Kamis (31/7) siang.

Menurut Koordinator Lembaga Konsemen Jakarta As'ad Nugroho masyarakat hingga saat ini masih membutuhkan MSG untuk memperkaya rasa masakan mereka. Kan tidak enak makan bakso tanpa MSG, katanya. Mengutip keterangan LKJ, data yang didapat dari Deperindag, konsumsi bumbu penyedap tiap tahun rata-rata meningkat 10,3 persen. Tahun 1999 konsumsi bumbu penyedap itu diperkirakan mencapai 129.756 ton.

Yayasan PIRAC dan LKJ beberapa waktu lalu melakukan penelitian terhadap 13 produk makanan ringan yang ada dipasaran. Seperti Cheetos, Smax, Double Decker, Anak Mas, Taro Snack, Gemez, Twisste corn, Happy Tos, chiki, Chitato, Jetz, Twistko, dan Twistee Corn. Semua produk tersebut diuji kadar MSGnya di laboratorium PT Sucofindo dengan metode kromatografi.

Hasil dari penelitian tersbut, tiga produk memiliki kadar MSG lebih dari 1 persen yaitu Twistko, Cheetos dan Chitato. Sementara produk-produk yang memiliki kadar MSG antara 0,5%-1 antara lain Chiki, Happytos, Taro Snack, Gemez, Smack, Anak Mas dan Jetz. Sedangkan yang memiliki kadar MSG dibawah 0,5 persen adalah Double Decker, Twistee Corn dan Golden Horn.

Advertising
Advertising

Pencantuman label MSG dalam kemasan produk-produk tersebut juga tidak luput dari perhatian Yayasan PIRAC dan LKJ. Dari semua produk yang diteliti tujuh produk diantaranya tidak mencantumkan penggunaan MSG didalamnya. Padahal dalam produk tersebut ada kandungan MSG yang cukup tinggi. Ketujuh produk tersebut adalah Taro Snack, Smax, Golden Horn, Chiki, Chitato, Cheetos, dan Anak Mas. Sedangkan yang jelas-jelas mencantumkan penggunaan MSG hanya empat yaitu JETZ, Twistko, Double Decker, dan Twistee Corn.

As'ad hingga saat ini belum melihat Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) melakukan tindakan terhadap industri-industri tersebut. Mungkin mereka belum melihat hal (pelanggaran) itu, kata As'ad. As'ad meminta agar badan POM bisa memberi batasan takaran penggunaan MSG yang aman bagi konsu.men. selain itu juga menindak produsen yang tidak mencantumkan komposisi produk makanan tersebut, tambahnya. Pelanggaran yang dimaksud LKJ adalah UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, khususnya pasal 30 ayat 2 UU.mengenai label

Menurut Nurhasan, staf peneliti PIRAC-LKJ, MSG terbagi ke dalam dua jenis yaitu alami dan buatan. Yang alami bisa didapatkan dalam susu, air susu ibu, rumput laut serta tomat. kebanyakan industri makanan memakai MSG sintetis karena biaya ekstraksi MSG alami lebih mahal, katanya.

(Mahdi-TNR)

Berita terkait

Frankly Speaking: Sinopsis dan Pemeran Drakor Ini

3 menit lalu

Frankly Speaking: Sinopsis dan Pemeran Drakor Ini

Drama Korea atau drakor Frankly Speaking telah tayang pada Rabu, 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

4 menit lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

7 menit lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

18 menit lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Bila Justin Hubner Benar-benar Absen, Timnas U-23 Indonesia Dinilai Akan Kesulitan saat Hadapi Guinea di Playoff Olimpiade 2024

20 menit lalu

Bila Justin Hubner Benar-benar Absen, Timnas U-23 Indonesia Dinilai Akan Kesulitan saat Hadapi Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Peluang Timnas U-23 Indonesia untuk lolos ke Olimpiade 2024 Paris akan semakin berat apabila Justin Hubner absen pada laga playoff melawan Guinea.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

22 menit lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

CPNS 2024 Belum Kunjung Dibuka, Kemenpan RB: Screening Dokumen Usulan Belum Selesai

30 menit lalu

CPNS 2024 Belum Kunjung Dibuka, Kemenpan RB: Screening Dokumen Usulan Belum Selesai

Kemenpan RB menjelaskan ada perbedaan teknis pengumpulan rincian formasi yang menghambat pengumuman CPNS tahun ini.

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

44 menit lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

52 menit lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

1 jam lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya