Bambang Trihatmodjo Di Depak dari Bojonegara

Reporter

Editor

Jumat, 8 Agustus 2003 09:47 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bambang Trihatmojo pemilik PT Bimantara Group dipastikan di depak dari proyek pembangunan pelabuhan Bojonegara di Propinsi Banten. Selaian perusahaan milik anak mantan Presiden Soeharto ini, pemerintah menghapus konsersium Teluk Banten gabungan beberapa perusahaan yang akan membangun pelabuhan Bojonegara. Menurut Menteri Perhubungan Agum Gumelar pembangunan pelabuhan Bojonegara itu memelukan investasi yang besar, sebelum ini terlaksana pembangunannya pemerintah akan mengundang dulu investor, tetapi untuk mempercepat pembangunan Pelindo II telah siap menggunakan dana sendiri untuk pembangun awal beberapa sektor dipelalabuhan itu. Agum mengungkapkanya kepada wartawan usai memberikan bantuan 8 unit bus Damri kepada Pemerintah Propinsi Banten di Pendopo Gubernur Banten, Selasa (8/4). Ia tak menjelaskan penghapusan konsorsium yang telah dibentuk termasuk mendepak Bambang Trihatmojo dalam proyekj tersebut. Sementara itu, Dirjen Perhubungan Laut, Tjuk Sukadirman kepada Tempo News Room mengatakan, pemerintah telah menawarkan sejumlah peluang investasi pelabuhan Bojonegara kepada negara lain diantaranya negara Cina. Tjuk juga mengatakan menteri komunasi Cina bersama sejumlah investor Cina telah berkunjung ke Indonesia untuk melihat langsung beberapa peluan investasi tersebut,' katanya. Selain pelabuhan Bojonegara di Propinsi Banten, pemerintah juga menawarkan investasi untuk pembangunan proyek pembangunan terminal penumpang terpadu di Ancol Timur, proyek terminal curah (terminal khusus bongkar muat barang-barang non-packing) di Tanjung Priok. Dan pelabuhan dan kawasan industri Muara Sabak di Jambi. "Bentuk kerjasama yang kami tawarkan adalah joint venture atau build operation in transfer (BOT). Jadi, semacam bentuk kerjasama operasi," katanya. Untuk pembangunan pelabuhan Bojonegara di Banten, jelas kata, PT Pelabuhan Indonesia II untuk sementara siap mengeluarkan dana seniri untuk pembangunan awal berupa beberapa gudang. Untuk pembangunan ini sendiri, dibutuhkan areal lahan seluas 1.200 hektare, "Hingga sekarang di Provinsi Banten kami masih membebaskan tanah seluas 455 hektare yang rencananya untuk kawasan industri," kata dia. (Faidil Akbar Tempo News Room)

Berita terkait

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 menit lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

3 menit lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Adam Deni Bakal Ajukan Pleidoi Usai Dituntut Satu Tahun Penjara di Perkara Pencemaran Nama Sahroni

16 menit lalu

Adam Deni Bakal Ajukan Pleidoi Usai Dituntut Satu Tahun Penjara di Perkara Pencemaran Nama Sahroni

Adam Deni terlibat dua perkara dengan politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni.

Baca Selengkapnya

Jadwal Proliga 2024: Lokasi Final Four Dipindahkan ke Surabaya dan Semarang

29 menit lalu

Jadwal Proliga 2024: Lokasi Final Four Dipindahkan ke Surabaya dan Semarang

Jadwal Proliga 2024 mengalami perubahan, tepatnya untuk lokasi babak final four. Adapun waktu pertandingan tetap tak berubah.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

29 menit lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

MK Tunda Pemeriksaan Delapan Sengketa Pileg 2024 di Papua Tengah

42 menit lalu

MK Tunda Pemeriksaan Delapan Sengketa Pileg 2024 di Papua Tengah

Papua Tengah menjadi wilayah dengan jumlah sengketa Pileg 2024 terbanyak di MK, dengan total 26 perkara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

44 menit lalu

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

Topik tentang kota-kota besar diprakirakan hujan akibat tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon 91P menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

47 menit lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund Kalahkan PSG untuk Rebut Tiket Final Liga Champions, Mats Hummels Jadi Pemain Terbaik dan Torehkan Rekor

49 menit lalu

Borussia Dortmund Kalahkan PSG untuk Rebut Tiket Final Liga Champions, Mats Hummels Jadi Pemain Terbaik dan Torehkan Rekor

Mats Hummels menjadi pahlawan saat Borussia Dortmund lolos ke final Liga Champions 2023/2024 dengan menyingkirkan PSG.

Baca Selengkapnya

Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

55 menit lalu

Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

Ponsel Oppo meraih 17,99 persen dan menyabet posisi pertama sebagai merek paling diminati masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya