TNC Dituding Terlibat Penembakan Nelayan di TN Komodo

Reporter

Editor

Kamis, 7 Agustus 2003 17:39 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:The Nature Conservacy (TNC), sebuah lembaga swadaya masyarakat dari Amerika, dianggap ikut bertanggung jawab dalam kasus penembakan nelayan di sekitar taman nasional itu. TNC adalah LSM yang dipercaya ikut mengelola Taman Nasional Komodo oleh departemen kehutanan. Namun lembaga ini diduga mendukung aparat keamanan untuk melakukan tindak kekerasan terhadap penganggu program konservasi yang dijalankannya. LSM TNC ini punya kontribusi besar dalam mendukung tindakan aparat, kata Juru Bicara Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), sebuah lembaga pemerhati masalah lingkungan, Abdon Nababan, ketika dihubungi Minggu (6/4) malam. Abdon mengatakan, berdasar informasi dari jaringan lembaga pemerhati lingkungan di Kupang, sudah banyak nelayan yang meninggal karena tindak kekerasan aparat di sekitar taman nasional di Nusa Tenggara Timur itu. TNC sendiri, kata Abdon, mengakui jatuhnya korban nelayan di sekitar taman nasional. Tapi, jumlah korban menurut TNC lebih sedikit dari jumlah dari lembaga pemerhati lingkungan di Kupang. Berapa pun jumlahnya, yang jelas sudah ada korban, tegas Abdon tanpa menyebut jumlah korban, baik menurut TNC maupun versi lembaganya. Sejauh ini, kata dia, TNC mengaku tidak bertanggung jawab atas jatuhnya korban nelayan di sekitar taman nasional Komodo. Sebagaimana diketahui, pada 26 Februari lalu, dua nelayan ditembak aparat keamanan Taman Nasional Komodo. Mereka diduga akan menjarah ikan dan terumbu karang di kawasan itu. Penembakan ini bukan kasus yang pertama. Sejak tahun 1982, tercatat sudah 26 nyawa melayang di kawasan ini. 12 diantaranya diterjang peluru aparat. Terakhir, dua orang tewas pada 9 November 2002 lalu. Akibat insiden ini, masyarakat mendesak TNC untuk hengkang dari Taman Nasional Komodo. Masyarakat sekitar pulau Komodo, yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai nelayan, merasa dirugikan oleh program konservasi lembaga internasional ini. Abdon sendiri menilai, TNC melakukan pendekatan yang salah dalam masalah konservasi di Taman Nasional Komodo. Ini pendekatan ecofasisme yang salah, kata dia. Bahkan dia mensinyalir, TNC memobilisasi massa untuk mendukung program konservasi di Taman Nasional Komodo. Buktinya, kata dia, beberapa hari lalu muncul seruan masyarakat pulau Komodo yang mendukung keberadaan TNC dalam program konservasi di pulau ini. Alasannya, masyarakat pro TNC ini memperoleh keuntungan ekonomi dari program lembaga internasional ini. Bagi Abdon, sebagai sebuah lembaga internasional, seharusnya TNC memberi ruang untuk dialog, dan membangun kesepakatan bagi semua pihak dalam masalah konservasi ini. Jadi, tidak memobilisasi massa, mengadu domba masyarakat, tambahnya. Dia menilai, masalah konservasi alam harus mempertimbangkan masyarakat di sekitar taman nasional. Masalahnya, keberadaan taman nasional menutup akses masyarakat ke sumber daya, yang sejak awal menjadi mata pencahariannya. Menurut Abdon, masalah penegakan hukum, seperti penembakan terhadap nelayan di sekitar Taman Nasional Komodo, belum saatnya diterapkan. Masalahnya, hukum masih timpang untuk diterapkan. Sebagai contoh, dia mengkritik perlakukan aparat yang ditudingnya memihak nelayan asing, meskipun menggunakan bahan peledak ketika mencari ikan di laut. Seolah hukum hanya berlaku bagi nelayan tradisional saja, kritiknya. Kalaupun nelayan tradisional menggunakan bahan peledak, kata Abdon, hal itu dilatarbelakangi persaingan yang tidak sehat dengan nelayan itu. Abdon sendiri menolak pandangan yang menganggap nelayan tradisional buta masalah konservasi. Hanya saja, karena persaingan tidak sehat ini, nelayan tradisional terpaksa menggunakan teknologi destruktif, seperti bahan peledak. Dia mengimbau pemerintah agar mengendalikan teknologi destruktif ini, utamanya kepada nelayan asing. Karena selama ini tidak ada perlindungan terhadap nelayan tradisional, tegasnya. (Multazam - Tempo News Room)

Berita terkait

Yusril dan Gibran Saksikan Wayang Kulit, Angkat Lakon Semar Kembar Sembodro Larung

2 menit lalu

Yusril dan Gibran Saksikan Wayang Kulit, Angkat Lakon Semar Kembar Sembodro Larung

Pertunjukan wayang dengan lakon Semar Kembar Sembodro Larung itu dibawakan Dalang Ki Warseno Slenk. Mengangkat kisah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

5 menit lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

9 menit lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Serial Crash akan Tayang di Disney+ Hotstar

11 menit lalu

Serial Crash akan Tayang di Disney+ Hotstar

Serial kriminal Crash akan tayang perdana di Disney+ Hotstar pada 13 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Klasemen Liga Prancis: PSG Ditahan Le Havre, Masih Mungkin Menjadi Juara Minggu Malam Ini

11 menit lalu

Klasemen Liga Prancis: PSG Ditahan Le Havre, Masih Mungkin Menjadi Juara Minggu Malam Ini

Paris Saint-Germain (PSG) kembali harus menunda perayaan juara Liga Prancis 2023/24 setelah bermain 3-3 saat menjamu Le Havre pada pekan ke-31.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

17 menit lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

23 menit lalu

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam Mobil Alphard di sebuah rumah Mampang. Polisi sebut sebagai bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

30 menit lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Menelusuri Sejarah dan Fakta Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru: Tempat Konser Sheila on 7

30 menit lalu

Menelusuri Sejarah dan Fakta Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru: Tempat Konser Sheila on 7

Konser Sheila on 7 diadakan di Lanud Roesmin Nurjadin yang merupakan salah satu pangkalan TNI AU yang paling berpengaruh di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

40 menit lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

Keluarga disebut telah melihat kondisi jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi di RS Polri Kramat Jati. Polisi menyebut Ridhal tewas bunuh diri.

Baca Selengkapnya