TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah optimis dalam kurun waktu tujuh tahun seluruh pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF) akan lunas. Saya pikir tidak akan lebih dari tahun 2010 uang itu sudah harus kembali, kata Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro Jakti usai rakor bidang perekonomian di Gedung Sumber Daya Energi dan Mineral Jakarta Selasa (14/1). Dorodjatun menjelaskan pinjaman dari IMF sebesar US$13 miliar tetap harus dikembalikan. Hingga saat ini pemerintah telah mengembalikan sekitar US$ 3 miliar. Sementara sisanya masih tersimpan dalam bentuk cadangan emas dan devisa di Bank Indonesia. Meski begitu, Menko memastikan kerjasama dengan IMF akan selesai pada akhir tahun ini. Karena itu pemerintah akan mempersiapkan exit strategi sebagai ancang-ancang menghadapi berakhirnya masa kerja IMF di Indonesia. Caranya, dengan melakukan upaya diplomasi G to G untuk memperoleh dukungan dari negara donor. Menurut Menko selama krisis IMF telah berperan sangat penting. IMF adalah semacam penjaga solvency Indonesia, kata dia. Dengan berakhirnya program IMF di Indonesia otomatis Indonesia tidak dapat lagi mengikuti Paris Club dan London Club. Namun Dorodjatun mengakui sisa pinjaman yang dimiliki Indonesia masih begitu besar. Dia pun merasa khawatir menghadapi utang luar negeri yang akan jatuh tempo tahun depan. Bagaimana membayar angsuran dan bunga yang jatuh tempo pada 2004 nanti?, kata dia. Karena itu, mau tidak mau pemerintah harus berhasil mencapai anggaran yang berimbang dengan tingkat devisit yang kian menurun pada 2004 mendatang. Menko berharap setelah Indonesia lulus dan keluar dari program IMF peringkat resiko utang Indonesia sudah meningkat menjadi B. Peningkatan peringkat ini akan menjamin biaya yang lebih murah bagi swasta,jelas dia. Sehingga iklim di Indonesia dapat kembali kompetitif di era kawasan perdagangan bebas Asean (AFTA). Namun masalah ini masih harus dibicarakan dengan IMF dan harus dibahas pula dalam sidang Consultative Groups on Indonesia (CGI) di Bali 20-22 Januari mendatang. Dorodjatun optimis CGI akan mencairkan pinjaman sesuai dengan permintaan Indonesia. Dana tersebut akan berguna untuk menutup defisit yang membengkak menjadi 1,8 persen di tahun ini. Penyebabnya pemerintah meningkatkan sejumlah pos anggaran sebagai stimulus untuk mendorong sektor riil yang mencapai Rp 10 triliun. (Dara Meutia Uning-Tempo News Room)
Berita terkait
Satu Hari Bersama Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan
5 menit lalu
Satu Hari Bersama Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan
Berikut perjalanan Tempo dengan penyair Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan, sebelas tahun lalu.