Samsung Minta Maaf di RUPS, Saham Langsung Turun

Reporter

Minggu, 26 Maret 2017 04:08 WIB

Samsung. AP/Ahn Young-joon

TEMPO.CO, Jakarta - Samsul Electronics menyampaikan permohonan maaf kepada pemegang saham terkait skandal korupsi yang melibatkan Presiden Direkturnya, Jay Y Lee, serta kerusakan perangkat selular cerdas Galaxy Note 7, yang menyebabkan produk itu ditarik dari peredaran beberapa waktu lalu.

Seperti dilansir dari BBC, Wakil Presiden Direktur Samsung Kwon Oh-hyun meminta maaf dan berjanji untuk memperbaiki tata kelola perusahaan. “Saya minta maaf atas skandal itu,” ucap Kwon Oh-hyun dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Samsung yang digelar di Seoul, pada Jumat, 24 Maret 2016, waktu setempat.

Adapun Bos Samsung Group, Jay Y. Lee tidak hadir dalam rapat tersebut, karena sedang menjalani masa uji coba penahanan. Lee dituduh terlibat dalam skandal suap yang turut menyeret mantan Presiden Park Geun Hye. Sebagai imbalannya, Samsung memperoleh dukungan pemerintah atas kesepakatan merger pada 2015 lalu.

Selain itu, Kwon juga menyinggung tentang skandal lainnya yakni insiden terbakarnya perangkat smartphone Galaxy Note 7 akibat kesalahan produksi pada perangkat baterai. Hal tersebut membuat seluruh perangkat selular cerdas tersebut harus ditarik dari pasaran dunia. Kegagalan produksi tersebut membuat Samsung mengalami kerugian ditaksir senilai US$ 6 miliar.

"Sekali lagi saya meminta maaf atas kesalahan pada Note 7 tahun lalu. Itu adalah sebuah kegagalan yang terjadi karena kami menguji teknologi baru," ujar Kwon.

Usai permintaan maaf tersebut, saham Samsung Electronics Co Ltd yang terdaftar di Bursa Efek Korea (Korea Stock Exchange) turun 1 persen ke harga 2.068.000 won per lembar saham. Saham Samsung sebelumnya menyentuh level tertinggi di bulan ini karena kuatnya penjualan semikonduktor dan potensi restrukturisasi perseroan.

DESTRIANITA | BBC

Berita terkait

BNI Terus Ekspansi Bisnis Global

7 Maret 2022

BNI Terus Ekspansi Bisnis Global

Kinerja perdagangan luar negeri awal tahun ini masih tumbuh positif sehingga mendorong kinerja global banking BNI.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bersyukur Ekonomi RI Tumbuh Meski Global Sulit Diprediksi

5 Juli 2018

Jokowi Bersyukur Ekonomi RI Tumbuh Meski Global Sulit Diprediksi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan kondisi perekonomian dunia masih diwarnai dengan ketidakpastian sehingga sulit diprediksi dan dikalkulasi.

Baca Selengkapnya

Paguyuban Gudeg Wijilan Bersiap Go International, Begini Caranya

6 Mei 2018

Paguyuban Gudeg Wijilan Bersiap Go International, Begini Caranya

Para penjual gudeg di Jalan Wijilan, Kota Yogyakarta bertekad terus mengembangkan potensinya untuk menembus pasar internasional.

Baca Selengkapnya

300 CEO Akan Hadiri IORA Business Summit 2017  

3 Maret 2017

300 CEO Akan Hadiri IORA Business Summit 2017  

Ketua Umum Kadin, Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan IORA Business Summit (IBS) akan dihadiri lebih dari 300 CEO.

Baca Selengkapnya

2017, Total Bor Enam Sumur di Blok Mahakam

1 Februari 2017

2017, Total Bor Enam Sumur di Blok Mahakam

Kontrak Total di Blok Mahakam akan berakhir pada Desember 2017.

Baca Selengkapnya

Toshiba Luncurkan Super Junction N-Channel Power MOSFET

20 Januari 2017

Toshiba Luncurkan Super Junction N-Channel Power MOSFET

Toshiba Storage & Device Solutions Company, hari ini Jumat, 20 Januari 2017 meluncurkan super junction N-channel power MOSFETs 800V

Baca Selengkapnya

Anggrek Hitam Barito Selatan Diminati Singapura dan Malaysia

20 Januari 2017

Anggrek Hitam Barito Selatan Diminati Singapura dan Malaysia

Anggrek hitam merupakan jenis anggrek yang tumbuh di wilayah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah sangat diminati oleh beberapa negara.

Baca Selengkapnya

Ekspansi Bisnis Donald Trump di Indonesia  

19 Januari 2017

Ekspansi Bisnis Donald Trump di Indonesia  

Hary Tanoesoedibjo akan bertemu dengan putra Trump di Washington.

Baca Selengkapnya

Pasar Dunia Incar Potensi Bisnis Peruri

18 Januari 2017

Pasar Dunia Incar Potensi Bisnis Peruri

Direktur Utama Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) Prasetio menyebut pasar dunia sudah banyak mengincar potensi bisnis.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Jerman Cari Mitra

13 Januari 2017

Perusahaan Jerman Cari Mitra

Perusahaan asal Jerman, PT Zemag Clean Energy Techology GmbH sedang mencari mitra lokal untuk mengembangkan gasifikasi batubara di Indonesia.

Baca Selengkapnya