400 Juta Penduduk Dunia Terentaskan dari Kemiskinan

Reporter

Editor

Selasa, 19 September 2006 22:31 WIB

TEMPO Interaktif, SINGAPURA: Dalam seperempat abad diperkirakan 400 juta penduduk dunia terentaskan dari kemiskinan. Namun masih lebih dari 1 milyar warga bumi hidup dengan pendapatan di bawah satu dolar sehari.Setelah pindah dari Pentagon ke Bank Dunia, Paul Wolfowitz melihat kemiskinan sebagai lawan yang harus diperangi. Dan ia optimis dapat memenangkannya. "Dalam dua puluh lima tahun belakangan ini sudah 400 juta penduduk dunia dientaskan dari kemiskinan," katanya ketika membuka pertemuan puncak IMF dan Bank Dunia di Singapura, kemarin. "Ini adalah seperempat abad paling sukses dalam sejarah pengentasan kemiskinan dunia," katanya. Ia ingin sukses ini dapat berlanjut, bahkan membaik. Itu sebabnya mantanwakil menteri pertahanan AS ini tak berhemat dalam melepas amunisi yang dimilikinya sejak memangku jabatan Presiden Bank Dunia setahun yang lalu. "Saya berbahagia dapat melaporkan bahwa pinjaman Bank Dunia untuk mengentaskan kemiskinan telah mencapai rekor baru, U$ 9,5 milyar dan separuhnya untuk Afrika," katanya. Untuk program pengentasan kemiskinan ini Bank Dunia memang menyediakan fasilitas IDA, yaitu pinjaman tanpa bunga dengan masa bayar sampai 40 tahun.Bantuan pinjaman selunak ini pun dianggap belum memadai. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Bank Dunia, lembaga ini memfasilitasi penghapusan utang negara-negara sangat miskin, tahun lalu.Paul Wolfowitz ingin dana untuk pengentasan kemiskinan ini terus ditambah.Di bawah kepemimpinannya Bank Dunia tahun ini memindahkan U$ 1 milyar keuntungannya dari pinjaman institusi ini ke negara berkembang ke lumbungIDA.Ke negara yang tidak termasuk kategori sangat miskin, Bank Dunia memberikan pinjaman melalui IBRD dengan bunga sekitar satu persen di atas tingkat bunga surat berharga yang dijual lembaga ini di pasar modal. Karena rating Bank Dunia sangat tinggi, peringkat AAA, maka bagi negaraberkembang yang meminjam, suku bunga ini jauh lebih murah ketimbang yang ditawarkan bank komersial. Tahun ini IBRD meminjamkan U$ 14,2 milyar ke negara berkembang.Adapun selisih bunga yang diperoleh IBRD digunakan untuk membiayai ongkos administrasi Bank Dunia dan bila masih ada sisanya, biasanya digunakan untuk membiyayai bantuan teknis ke negara miskin atau disalurkan ke rekening IDA. Namun pendapatan ini jauh dari mencukupi untuk memenuhipermintaan pinjaman dari negara sangat miskin. Itu sebabnya bantuan dari negara kaya selalu dibutuhkan. Tahun depan, Bank Dunia merencanakan untuk mengadakan kegiatan penghimpunan dana IDA ini dari negara-negara kaya. "Jumlahnya harus memenuhi kebutuhan rakyat miskin Afrika," kata Paul Wolfowitz.Pertemuan tahunan IMF & Bank Dunia di Singapura, yang dihadiri 23 ribu peserta dari seluruh negara anggota Bank Dunia, dijadikan Paul Wolfowitz sebagai ajang promosi untuk menarik simpati pada upaya pengentasan kemiskinan institusi yang awalnya dibangun untuk merekonstruksi kembali negara-negara korban perang dunia kedua itu."Saat kita berkumpul di Convention Center yang indah ini," katanya kepada ratusan menteri keuangan dan para pejabat tinggi berbagai negara di dunia yang hadir dalam pembukaan pertemuan ini, "janganlah kita lupa mengapakita berada di sini," lanjutnya. "Di luar tembok gedung ini, di seluruh penjuru dunia, lebih dari 1 milyar penduduk dunia hidup dengan dana kurang dari U$ 1 sehari. Mereka akan pergi tidur malam ini dengan rasa lapar dansakit, bukan di kamar hotel bintang lima."Sentilan itu lalu diteruskan dengan ajakan. "Namun kemewahan di sekitar kita ini menjadi inspirasi bahwa ada jalan untuk keluar dari kepapaan menuju kesejahteraan," katanya. Sukses pengentasan kemiskinan di dunia selama dua puluh lima tahun terakhir disebutkannya sebagai fakta pendukung optimisme ini. Ia bahkan yakin, setelah menelaah laporan para stafnya, "kepapaan di dunia dapat dientaskan dalam satu generasi ke depan."Hal ini dapat dicapai, katanya, dengan catatan pinjaman yang diterima negara-negara miskin dikelola dengan baik dan tidak dikorupsi. "Tanpa tata kelola pemerintahan yang baik, semua kegiatan reformasi akan terbatas hasilnya," katanya. Bagi Paul Wolfowitz, memerangi korupsi adalah bagian penting dari upaya pengentasan kemiskinan.BHM

Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya