Ini Prediksi Pergerakan Rupiah Hingga Akhir Pekan

Reporter

Rabu, 14 Desember 2016 07:59 WIB

Ilustrasi mata uang rupiah . REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang rupiah diprediksi merosot pada pekan ini akibat pengerekan suku bunga dalam Federal Open Market Committee (FOMC). Namun, mata uang Garuda ini relatif stabil hingga akhir 2016.

Pada perdagangan Selasa 13 Desembe 2016, rupiah ditutup menguat 0,05 persen atau 6 poin ke Rp 13.325 per dolar AS setelah bergerak di kisaran Rp 13.332-- Rp 13.284 per dolar AS. Sementara kurs tengah BI pada dipatok Rp 13.309 per dolar AS.

Penguatan mata uang Garuda mendapat dorongan dari pelemahan dolar. Indeks dolar AS pada pukul 16:51 merosot 0,01 persen menuju 100,02.

Andri Hardianto, analis Asia Trade Point Futures, menuturkan menjelang FOMC, rupiah mengalami penguatan terbatas akibat koreksi tipis dari dolar AS. Namun, tekanan setelah pengumuman kenaikan suku bunga The Fed akan terasa.

"Pasca naiknya suku bunga AS, rupiah akan sedikit bergejolak dengan kecenderungan melemah, tetapi hanya sesaat. Sampai akhir pekan ini berpeluang turun," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa 13 Desember 2016.

Menurut Andri, mata uang domestik setelah mengalami guncangan akan kembali stabil akibat pengumuman BI tentang suku bunga. Diperkirakan suku bunga masih bertahan di level 4,75 persen.

Sampai akhir pekan ini, rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 13.250--Rp 13.400 per dolar AS. Sedangkan pada akhir tahun, rentang harga ialah Rp 13.200-- 13.350 per dolar AS.

Faktor yang mendukung penguatan rupiah ialah perbaikan kondisi ekonomi dan politik di dalam negeri. Sementara dari sisi eksternal, meningkatnya harga minyak mentah menaikkan proyeksi pertumbuhan ekspor dan memberikan sentimen positif terhadap mata uang Garuda.

"Sampai akhir tahun, kalau kita lihat harga minyak masih di dalam tren positif seperti saat ini, rupiah akan stabil di bawah level Rp 13.500 per dolar AS," tutur Andri

Pada perdagangan Selasa 13 Desember pukul 16:53 WIB harga minyak WTI kontrak Januari 2017 berada di posisi US$53,06 per barel, naik 0,23 poin atau 0,44 persen. Harga memanas setelah anggota OPEC dan negara produsen minyak non anggota mencapai kesepakatan menahan suplai untuk pertama kalinya sejak 2001.

BISNIS.COM

Berita terkait

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

13 November 2021

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.

Baca Selengkapnya

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

1 Februari 2021

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.

Baca Selengkapnya

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

6 Desember 2018

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

18 Juli 2018

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.

Baca Selengkapnya

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

25 Januari 2018

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.

Baca Selengkapnya

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

3 Januari 2018

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

6 Desember 2017

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.

Baca Selengkapnya

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

26 Oktober 2017

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

25 Oktober 2017

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.

Baca Selengkapnya

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

24 Oktober 2017

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.

Baca Selengkapnya