Dongkrak Penggunaan E-Cash Money, Bank Mandiri Gandeng Line

Reporter

Jumat, 21 Oktober 2016 19:29 WIB

Seorang pengguna Gelang E-Money melakukan transaksi di Mandiri Karnaval Nusantara di Kawasan Senayan, Jakarta, (26/05). Gelang e-money ini dapat dugunakan untuk melakukan transaksi seperti bayar tol, isi bensin, tiket busway, dan merchant ritel mandiri e-Money lainnya. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Surabaya - Bank Mandiri akan meluncurkan produk e-cash money, bekerja sama dengan pengelola aplikasi perpesanan Line. Dengan memanfaatkan jaringan perpesanan itu, pengguna aplikasi Line bisa mengirimkan uang dengan lebih mudah dan cepat. Pengiriman bisa dilakukan melalui telepon pintar ke telepon pintar lainnya dan diuangkan tanpa melalui anjungan tunai mandiri (ATM). Pengiriman uang pun bisa dilakukan kepada orang yang bukan nasabah Bank Mandiri.

“Kami sudah mendapatkan izinnya dari Bank Indonesia,” kata Direktur Perseroan Rico Usthavia Frans, di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat, 21 Oktober 2016. Menurut dia, produk layanan ini akan segera diluncurkan sebelum akhir 2016.

Bank Mandiri memilih aplikasi perpesanan Line lantaran segmen pasarnya dinilai sama dengan e-cash money produk bank ini. “Penggunanya kelas A,” ujar Rico. Ia mencontohkan, Line banyak digunakan oleh kakek untuk menghubungi cucunya. Aplikasi perpesanan ini memang memungkinkan penggunanya untuk berbicara dengan menggunakan kamera. Sehingga, penggunanya tidak hanya bisa saling mendengar dan berbicara, tapi juga melihat.

Menurut Rico, pengguna aplikasi perpesanan di Indonesia sebanyak 120 juta orang. Sebanyak 48 persen menggunakan Blackberry Messenger (BBM), 29 persen pengguna aplikasi WhatsApp, dan 25 persen menggunakan Line. Pengguna Line sebanyak 60 juta orang, namun, tidak semuanya aktif. Dari seluruh pengguna aplikasi Line, hanya 50 persen atau sekitar 30 juta di antaranya yang aktif.

Bank Mandiri tidak memilih bekerja sama dengan pengguna BBM karena dinilai segmen pasarnya kelas C. WhatsApp juga tidak dipilih karena penggunanya adalah para profesional untuk keperluan kerja. Sedangkan Line banyak digunakan oleh kelas A. “Kami memanfaatkan jaringan peer to peer,” kata Senior Vice President Digital Banking and Financial Inclusion Bank Mandiri, Rahmat Broto Triaji.

Dengan memilih Line, diharapkan uang akan lebih mudah dikirim. “Mengirim uang akan semudah mengirim emoticon,” ujar Rahmat. Uang kiriman pun akan mudah digunakan untuk berbelanja. Membeli pulsa, membeli listrik, atau berbelanja di toko nyaman.

Rico menolak menyebutkan nilai investasi untuk produk ini. Begitu pun dengan targetnya. “Investasinya murah, kok,” ujarnya tanpa menyebut angka.

Ia percaya, transaksi melalui aplikasi perpesanan ini akan aman bagi nasabahnya. “Mereka menjaga keamanan pengiriman teks sama ketatnya dengan pengiriman uang.”

ENDRI KURNIAWATI | NIEKE INDRIETTA

Berita terkait

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

3 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

5 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

8 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

8 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

9 hari lalu

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

9 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

9 hari lalu

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia versi LinkedIn.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

11 hari lalu

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

Bank Mandiri konsisten melengkapi dan mengadopsi berbagai elemen best practices dalam pengelolaan SDM

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

11 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya