Implementasi Tender Rute Baru Tol Laut Tunggu RAPBN 2017  

Reporter

Selasa, 18 Oktober 2016 23:01 WIB

Presiden Joko Widodo meninjau aktivitas pengangkutan melalui Tol Laut di Dermaga 107 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 11 Desember 2015. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Implementasi tender rute baru tol laut yang akan melibatkan swasta kemungkinan molor jika penetapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 mengalami keterlambatan.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bay M. Hasani mengungkapkan, tender rute tol laut yang akan melibatkan pelayaran swasta masih menunggu penetapan RAPBN 2017 dan trayek yang akan dijalankan.

"Iya, kita lihat pengesahannya kapan. Kalau sudah disahkan, kita sudah dapat angka. Walaupun belum terbit DIPA, nanti kita bisa lelang tidak mengikat," ujarnya kepada Bisnis, Selasa, 18 Oktober 2016.

Yang terpenting, ujarnya, pagu anggaran subsidi tol laut tersebut sudah disahkan. Sayangnya, dia enggan mengungkapkan berapa anggaran subsidi yang diajukan Kementerian Perhubungan dalam Rencana APBN 2017.

Kementerian Perhubungan berharap RAPBN 2017 bisa segera ditetapkan sehingga program tol laut bisa segera berjalan tanpa ada hambatan.

Secara keseluruhan, dia mengungkapkan, anggaran tol laut mengalami kenaikan karena ada penambahan rute baru. Rencananya, Kementerian Perhubungan akan meluncurkan enam rute baru pada 2017 dari semula hanya tiga rute yang direncanakan.

Kendati usulan rute baru lebih banyak, Bay menegaskan program subsidi tol laut 2017 akan lebih efisien daripada tahun ini. Alasannya, ukuran kapal tol laut akan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan barang di tiap daerahnya.

Dia memperkirakan rata-rata kapal yang akan dikerahkan berukuran 2.000-3.300 DWT pada 2017. "Kalau tahun lalu dipukul rata semua ukurannya sekian. Tahun depan ukurannya kita sesuaikan dengan kebutuhan. Berarti ada penghematan." paparnya.

Selain efisien, Kementerian akan berupaya meningkatkan frekuensi kapal untuk rute-rute jauh. Contohnya, rute Papua yang selama ini memakan waktu pelayaran selama 28 hari dengan satu kapal akan dipersingkat menjadi 14 hari dengan dua kapal.

"Sehingga tiap 14 hari ada dua kapal yang crossing." Terkait dengan muatan tol laut, dia mengatakan pihak pelayaran swasta harus turut serta mencari muatan. Menurut Bay, pelayaran swasta dan Pelni dapat berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan melalui Gerai Maritim, Bulog, dan pemerintah setempat.

Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra Moh. Nizar Zahro menilai, keterlibatan swasta dalam tol laut tidak masalah selama tidak menimbulkan kompetisi yang tidak sehat antar pihak swasta dan BUMN mengingat program ini disubsidi oleh APBN.

"Tapi kalau Kemenhub memandatkan kepada swasta dan ternyata keuntungan swasta lebih tinggi dari BUMN, itu tidak diperbolehkan," tegasnya.

Dia menambahkan, keinginan masyarakat bagaimana pemerintah dapat menghadirkan lebih banyak trayek tol laut dan frekuensi pelayarannya sehingga barang dan jasa bisa bergerak merata dari barat ke timur, utara ke selatan, atau sebaliknya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

3 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

8 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

8 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

8 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

8 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

8 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

9 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya