IHSG Diperkirakan Bakal Lanjutkan Penguatan

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 28 September 2016 09:47 WIB

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan akan melanjutkan penguatan.

Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto, rendahnya risiko pasar saham global tadi malam dan sentimen positif dari domestic, seperti tren penguatan rupiah atas dolar Amerika Serikat, menyusul optimisme pasar atas keberhasilan program tax amnesty menjelang akhir September ini akan mendorong kembali aksi beli pemodal pada perdagangan hari ini.

"IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.375 dan resisten akan kembali menguji 5.470 cenderung bergerak di teritori positif," ujar David dalam pesan tertulisnya Rabu, 28 September 2016.

Setelah sempat koreksi 56 poin pada sesi awal, IHSG pada perdagangan kemarin berhasil rebound 67,46 poin (1,3 persen) di 5.419,60 menembus resisten 5.410.

Menurut David, penguatan rupiah terhadap dolar AS di bawah Rp 13 ribu, yakni di Rp 12.955 di pasar reguler menjadi katalis positif penguatan IHSG kemarin.

Meski demikian, transaksi kemarin masih dibayangi aksi jual bersih pemodal asing yang mencapai Rp 503 miliar di tengah nilai transaksi di Pasar reguler yang meningkat mencapai Rp 6,2 triliun. Saham properti, otomotif, infrastruktur, konsumsi, dan tambang logam menjadi penopang utama penguatan IHSG.

Penguatan rupiah terhadap dolar AS kemarin menyusul optimisme pasar atas hasil perolehan dana tebusan program tax amnesty menjelang berakhirnya periode pertama akhir September ini. Hingga kemarin, berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak, hasil perolehan dana tebusan telah mencapai Rp 69,9 triliun atau 40 persen dari target tax amnesty hingga Maret 2017 sebanyak Rp165 triliun.

Sementara bursa saham global tadi malam bergerak bervariasi. Indeks saham di zona Euro Eurostoxx masih koreksi 0,17 persen di 2.970,84 dipicu berlanjutnya kekhawatiran terhadap kinerja perbankan di kawasan tersebut yang membuat saham Deutsche Bank AG kembali koreksi hingga level terendahnya.

Di Wall Street, indeks saham utama berhasil rebound setelah dua hari perdagangan sebelumnya tertekan. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,7 persen dan 0,6 persen di 18228,30 dan 2159,93. Saham berbasiskan teknologi dan saham barang konsumsi menjadi penopang penguatan indeks di Wall Street.

Sedangkan harga minyak mentah tadi malam kembali anjlok 2,7 persen di US$ 44,67 per barel menyusul pupusnya harapan pembatasan produksi minyak dipertemuan OPEC pekan ini.

Pasar merespon positif naiknya indeks kepercayaan konsumen di AS September ini di angka 104,1 di atas perkiraan 98,6 dan bulan sebelumnya 101,8, yang berimbas positif pada saham sektor konsumsi. Penguatan di Wall Street juga dipicu sentimen positif terhadap hasil debat kandidat presiden dengan Hilary Clinton unggul atas Donald Trump.

DESTRIANITA

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

3 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

5 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

5 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

9 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

11 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

11 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

16 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya