TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengatakan masih banyak masyarakat yang memperlakukan uang koin bukan sebagai alat tukar dalam bertransaksi.
"Banyak yang menggunakan sebagai mainan anak-anak atau mahar pernikahan," katanya di IRTI Monas, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Juni 2016.
Tidak hanya itu, menurut Ronald, ada di beberapa wilayah yang justru melebur uang koin untuk diambil logamnya. Hal ini dilakukan lantaran logamnya justru lebih mahal harganya. "Tapi ini hanya sedikit," ucapnya.
Ronald menuturkan tindakan tersebut merupakan perbuatan melawan hukum. Sebab, dalam undang-undang diatur bahwa mata uang rupiah merupakan alat tukar yang sah. "Jadi, kalau ada yang merusak uang rupiah, akan dikenakan pidana," katanya.
Ronald mengatakan pihaknya akan terus mensosialisasi penggunaan uang koin untuk bertransaksi, salah satunya dengan menggelar Gerakan Peduli Koin. "Padahal penggunaan koin itu sangat efisien," ucapnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, ada 13 bank yang berpartisipasi menjadi duta Gerakan Peduli Koin. Di area tersebut, Bank Indonesia membuka gerai penukaran bagi para pengunjung yang ingin menukarkan uang koinnya. Agenda gerakan peduli koin tersebut dibuka dengan menerbangkan puluhan balon.
ABDUL AZIS
Berita terkait
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
8 jam lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
1 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaEkonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025
2 hari lalu
Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.
Baca SelengkapnyaKinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
3 hari lalu
Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.
Baca SelengkapnyaZulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi
3 hari lalu
Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.
Baca SelengkapnyaSehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187
3 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan
3 hari lalu
BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
3 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaUang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024
3 hari lalu
BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.
Baca SelengkapnyaAlipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal
3 hari lalu
Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.
Baca Selengkapnya