TEMPO Interaktif, Jakarta: Penerimaan negara dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun ini dikhawatirkan tidak akan mencapai target. Evaluasi laporan kinerja pada kuartal satu 2006 menunjukkan pendapatan perusahaan-perusahaan negara saat ini menunjukkan penurunan yang sangat drastis dibandingkan kwartal sama 2005.Sekretaris Menteri Negara BUMN Said Didu mengatakan, penurunan pendapatan itu dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap setoran deviden pada 2007. Bahkan target penerimaan negara dari sektor pajak juga dikhawatirkan akan meleset.Sayangnya, Said enggan menyebutkan besarnya angka penurunan itu. Ia hanya mengatakan, penyebab jebloknya kinerja BUMN adalah karena tidak banyak aktifitas bisnis yang dilakukan selama tahun ini. “Proyek yang sudah direncanakan misalnya tidak jalan,” kata Said, di Jakarta, hari ini.Ekspansi usaha, kata dia, juga tidak didorong. Sehingga, kinerjanya jauh di bawah kapasitas yang mereka miliki. Penyebabnya karena ketidakberanian para pimpinan mengambil kebijakan, dan banyak pimpinan proyek menolak memegang tanggungjawab.Said mencontohkan, kontrak-kontrak di PT Perusahaaan Listrik Negara terhenti karena pimpinan proyeknya mengundurkan diri, dan proyek dengan perusahaan swasta tak tertangani karena direksi menolak teken kontrak. ”Mereka khawatir masuk penjara kalau nantinya dianggap salah dalam bertindak,” kata dia.agus supriyanto