TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kementerian terkait menekan impor tembakau ke Indonesia. Hal itu menjadi salah satu langkah pemerintah mengontrol peredaran tembakau sebelum memutuskan apakah akan meratifikasi Konvensi Kerja Sama Pengendalian Tembakau alias FCTC (Framework Convention on Tobacco Kontrol).
"Total ada empat arahan. Selain menekan impor, ada menaikkan cukai tembakau, menaikkan cukai rokok, serta mempersempit ruang bagi perokok," ujar Pramono dalam jumpa pers di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 14 Juni 2016.
Impor tembakau sendiri, oleh Indonesia, sudah berlangsung sejak 1990-an. Saat itu, pertimbangan pemerintah adalah produksi dalam negeri, 150 ribu ton, yang dirasa tidak mencukupi kebutuhan nasional. Kebanyakan tembakau, kala itu, masuk dari Benua Amerika.
Adapun FCTC adalah traktat internasional pertama yang dibahas dalam forum Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization). Fungsi dari FCTC itu sendiri adalah membatasi dan mengontrol penyebaran produk tembakau, seperti rokok. Indonesia hingga saat ini belum meratifikasi FCTC yang menyebabkan aturan tembakau cukup longgar.
Pramono melanjutkan, tujuan penekanan impor rokok itu adalah mendapat generasi muda yang lebih sehat. Hal itu mengingat banyaknya anak yang merokok sekarang.
Adapun perihal ratifikasi FCTC, Pramono berkata hal itu akan dibahas dalam satu rapat terbatas lagi. Kali ini, pemerintah akan fokus mengkaji unsur positif dan negatif yang didapat dari sikap setuju meratifikasi FCTC.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengaku sangat mendukung penekanan impor tembakau. Menurut ia, hal itu bisa meningkatkan pendapatan petani lokal.
Ia pun mempertimbangkan untuk mendorong petani melakukan intensifikasi penanaman tembakau. Dengan begitu, produktivitas petani juga terjaga, yang berujung penambahan pendapatan. "Nanti pilih bibit unggul yang produktivitas tinggi. Bisa perluasan lahan juga," ujarnya.
Secara terpisah, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengaku belum bisa berkomentar banyak ihwal empat prinsip dari Presiden Joko Widodo itu. Ia berkata belum ada keputusan pasti karena harus dirapatkan sekali lagi. "Presiden memang ada concern soal kesehatan juga, untuk anak-anak. Nanti akan ada aturan soal itu, larangan merokok," ucapnya.
ISTMAN MP
Berita terkait
Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club
8 jam lalu
Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan
Baca SelengkapnyaJerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden
8 jam lalu
Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi
8 jam lalu
Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.
Baca SelengkapnyaTerkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup
10 jam lalu
Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.
Baca SelengkapnyaDaftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
10 jam lalu
Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.
Baca SelengkapnyaPabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar
11 jam lalu
Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaKisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB
11 jam lalu
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.
Baca SelengkapnyaJokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?
11 jam lalu
Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek
13 jam lalu
Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun
Baca SelengkapnyaRespons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo
14 jam lalu
Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?
Baca Selengkapnya