KAI Akan Ganti 890 Kereta Tua
Rabu, 4 Mei 2016 04:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia berencana mengganti 890 kereta yang sudah berusia sekitar 30-50 tahun. "Ini jumlahnya 51 persen dari total kereta," kata Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro, di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Selasa, 3 Mei 2016.
Rencananya, KAI akan mendatangkan 300 kereta tahun ini. Pada 2017 dan 2018, perusahaan pelat merah tersebut akan mendatangkan kereta dengan jumlah yang sama. "Kalau kereta yang tua itu diperbaiki terus-menerus, nanti berisiko," ucap Edi.
Namun Edi belum dapat memberikan angka yang rinci untuk rencana peremajaan tersebut. Untuk satu kereta, menurut dia, harganya lebih tinggi dari biaya gerbong barang yang mencapai Rp 500 juta. "Kereta bisa dua kali lipat."
KAI juga tengah berencana mengakuisisi PT Industri Kereta Api (INKA). Jika terealisasi, menurut Edi, pembiayaan perusahaan dalam pengadaan kereta akan berkurang. "Ini masih dalam proses supaya pengadaan bisa langsung ke INKA saja," kata Edi.
Dengan mengakuisisi INKA, KAI bisa memenuhi kebutuhan kereta yang diprediksi akan meningkat. Sebab, pemerintah tengah gencar membangun infrastruktur Trans-Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. "Kalau punya pabrik kan enak banget," ujar Edi.
KAI juga ingin mencoba berekspansi ke Asia Tenggara, seperti Myanmar dan Vietnam. Sebab, kebutuhan kereta di kedua negara tersebut masih tinggi. "Kenapa bukan kita yang menyuplai? Kalau diizinkan ikut suara, saya maunya lari ke sana," katanya.
SINGGIH SOARES