Dibayangi Aksi Ambil Untung, IHSG Diprediksi Terkoreksi

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 2 Februari 2016 09:06 WIB

Bursa Efek Indonesia. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, mengatakan perkembangan pasar global yang kurang kondusif akan mempengaruhi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini. Kondisi ini akan cenderung dibayangi oleh aksi profit taking.

"IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dan cenderung dibayangi aksi ambil untung. Kami perkirakan akan bergerak di 4.580 hingga 4.650, cenderung terkoreksi," kata David Sutyanto dalam siaran tertulisnya, Selasa, 2 Februari 2016.

IHSG kemarin bergerak fluktuatif. Meski sempat anjlok 55 poin, tapi pada akhir sesi perdagangan berhasil tutup di teritori positif menguat terbatas 9,472 poin (0,2 persen) di 4.624,635.

Menurut David, koreksi yang sempat terjadi kemarin terutama terimbas sentimen negatif pasar Asia yang merespons data aktivitas manufaktur Cina yang keluar.

Indeks Cina Manufacturing PMI Januari 2016 kembali turun menjadi 49,4 di bawah konsensus ekonom 49,6 dan angka bulan sebelumnya 49,7. David berujar, ini merupakan penurunan untuk enam bulan berturut-turut. Perekonomian Cina kembali menghadapi tantangan tahun ini setelah pemerintah Cina menerapkan pengurangan kelebihan kapasitas industri.

Meski ada sentimen negatif, dari domestik, sentimen positif muncul dari penguatan rupiah atas dolar Amerika Serikat hingga 1 persen di Rp 13.699 dan angka inflasi Januari 2016 yang mencapai 0,51 persen (MoM) di bawah perkiraan Bank Indonesia sebesar 0,75 persen dan konsensus ekonom 0,60 persen.

Penguatan rupiah atas dolar AS dipicu keyakinan pasar bahwa dana global akan kembali masuk ke Indonesia pascakebijakan pelonggaran likuiditas yang dilakukan sejumlah bank sentral dunia. Penguatan rupiah akan berdampak positif terhadap ekspektasi inflasi ke depan.

Di sisi lain, tadi malam perdagangan di Wall Street bergerak bervariasi tutup tipis di teritori negatif. Indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,1 persen dan 0,04 persen di 16.449,18 dan 1.939,38.

Menurut David, closing di zona merah itu akibat sentimen pasar yang kembali khawatir dengan anjloknya harga minyak mentah dan aktivitas industri yang masih lemah di Cina dan AS, memicu kembali kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Harga minyak mentah tadi malam di AS turun 6,4 persen di US$ 31,47 per barel. Sedangkan data manufaktur di AS, indeks ISM Manufacturing PMI, Januari 2016 kembali terkontraksi di 48,2 di bawah estimasi 48,4. Ini penurunan untuk empat bulan berturut-turut, terlemah sejak Juni 2009.

DESTRIANITA KUSUMASTUTI

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

11 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

11 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

17 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya