Kadin Tolak Rencana Kenaikan Tarif Listrik

Reporter

Editor

Rabu, 8 Februari 2006 17:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) kembali menyatakan penolakannya terhadap rencana Pemerintah untuk menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) tahun ini. Ketua Umum Kadin, MS Hidayat, mengatakan pengusaha tidak mampu menanggung berapa pun kenaikan TDL tahun ini. "Semua Asosiasi menyatakan tidak mampu bertahan jika TDL naik," kata Hidayat, usai bertemu dengan sekitar 100 Asosiasi di Kantor Kadin, Jakarta, Rabu (8/2). Untuk menghindari kenaikan tarif listrik, Hidayat mendesak Pemerintah menambah subsidi ke PLN dari Rp 15 triliun menjadi Rp 25 triliun. Selain itu, PLN wajib melakukan efisiensi. Ketua Komite Pemulihan Ekonomi Nasional, Sofyan Wanandi, mengatakan beberapa hal yang bisa membuat PLN lebih efisien lagi. Pertama, PLN diberikan wewenang mengimpor bahan bakar minyak langsung dari luar negeri. Saat ini, PLN membeli BBM dari Pertamina dengan harga lebih mahal. Pertamina mengenakan formula harga BBM impor dengan berpatokan harga di Singapura dengan tambahan 15 persen. Sofyan juga mengatakan, untuk lebih efisien PLN harus mengganti bahan bakar minyak dengan gas. Sanny Iskandar, pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia bidang sektor keuangan asuransi usaha persewaan bangunan tanah dan jasa perusahaan mempertanyakan kenaikan tarif listrik hingga 300 persen untuk jaringan tegangan menengah di Jawa Barat dan Banten sejak 17 Januari 2006. "Biaya listrik untuk tegangan menengah, naik dari Rp 439 per KWH menjadi Rp 1380 per KWH," ujarnya. Selain itu, investor yang ingin melakukan pemasangan baru dikenakan biaya penyambungan yang lebih tinggi. Untuk daya 210 KVA naik dari 52,5 juta menjadi 400 juta. Kenaikan itu tertera dalam surat General Manager PT PLN distribusi Jawa Barat dan Banten dengan No 0044/050/DJBB/2006. Kenaikan ini, menurut PLN, karena kenaikan harga BBM dan belum adanya kepastian mengenai subsidi dan kenaikan TDL. Tarif baru itu, akan disesuaikan saat pemerintah menaikan TDL. Mengenai usulan Menteri Perindustrian, agar penentuan tarif listrik berdasarkan pembicaraan bussiness to bussiness (di antara kalangan pebisnis) antara PLN dengan pengusaha, Sofyan Wanandi menilai hal itu tidak bisa dilakukan pada tahun ini. Karena, terbentur perundang-undangan. Dimana tarif dasar listrik ditentukan oleh keputusan pemerintah. Ketua Umum Asosiasi Perstektilan Indonesia, Benny Sutrisno, memprediksi jika TDL naik tahun ini maka akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar lima persen dari jumlah pekerja di sektor tekstil. Saat ini, sektor ini menyerap 1,18 juta tenaga kerja. Sutarto

Berita terkait

Kawasan Mandalika Terlistriki Energi Hijau, Beli REC dari PLN

1 hari lalu

Kawasan Mandalika Terlistriki Energi Hijau, Beli REC dari PLN

PLN NTB meneken Perjanjian Jual Beli Sertifikat Energi Terbarukan dengan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.

Baca Selengkapnya

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

2 hari lalu

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

Institut Teknologi PLN (ITPLN) mengumumkan perpanjangan masa penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 hingga 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Pulihkan Pasokan Listrik Pascaerupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

PLN Pulihkan Pasokan Listrik Pascaerupsi Gunung Ruang

PT PLN (Persero) berhasil memulihkan pasokan listrik Pulau Tagulandang yang terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara

Baca Selengkapnya

Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

3 hari lalu

Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

Kompetisi profesional kasta tertinggi di Indonesia yaitu PLN Mobile Proliga 2024 siap digelar mulai 25 April 2024. Untuk memudahkan pecinta voli yang ingin menonton langsung gelaran ini di lokasi pertandingan, tiket pertandingan dapat dibeli melalui aplikasi PLN Mobile.

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

4 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Pengembangan Voli di Indonesia Lewat PLN Mobile Proliga 2024

5 hari lalu

PLN Dukung Pengembangan Voli di Indonesia Lewat PLN Mobile Proliga 2024

Perseroan berharap pelaksanaan liga voli profesional tersebut akan mampu mencetak atlet-atlet voli Indonesia berkelas dunia.

Baca Selengkapnya

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

5 hari lalu

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

PT PLN (Persero) mendukung ajang kompetisi voli PLN Mobile Proliga 2024. Penonton bisa dapat voucher token listrik.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Dukung PEVS

5 hari lalu

Perkuat Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Dukung PEVS

Guna memperkuat kolaborasi dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di tanah air, PT PLN (Persero) mendukung penyelenggaraan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

6 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

7 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya