Ratusan Karyawan Peruri Tuntut Kenaikan Gaji

Reporter

Editor

Senin, 4 Agustus 2003 11:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar seratus orang karyawan Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) yang tergabung dalam Serikat Pekerja Perum Peruri (SPPP) melakukan aksi mogok kerja. Mereka juga berdemonstrasi di kantor Peruri, Jl. Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Senin (24/03) untuk menuntut kenaikan gaji sebesar 100 persen. Menurut pengurus SPPP, Imam Waluyo, selain menuntut kenaikan gaji, mereka juga meminta peningkatan tunjangan kesejahteraan karyawan, yang selama ini dianggap masih minim. Ia juga menganggap direksi tidak transparan dalam mengelola perusahaan. Menurutnya, kenaikan gaji 100 persen adalah hal yang masuk akal. Gaji kita minim sekali dibandingkan dengan kondisi sekarang,ujarnya. Imam mengungkapkan bahwa pihaknya mempunyai data yang menunjukkan bahwa direksi tidak transparan. Seperti misalnya, posting anggaran yang diberikan peruri kepada karyawan jauh dari yang diberikan BI kepada Peruri. Sisanya lari kemana?,tanya dia. Namun, hal itu dibantah oleh Kepala Seksi Humas Perum Peruri, Zachrudin. Menurutnya, kenaikan gaji 100 persen yang dituntut SPPP tidak rasional. Selain dilihat dari segi cash flow, kenaikan gaji tersebut juga akan berakibat buruk terhadap pemberian dana pensiun. Efeknya, akan menyebabkan kesenjangan antara pegawai yang sekarang dengan pensiunan sebelumnya,katanya. Ia juga menegaskan direksi sudah transparan dalam mengelola perusahaan. Ia mencontohkan direksi sudah berulangkali bertemu dengan mereka dan menjelaskan kondisi perusahaan. Waktu itu mereka menerima penjelasan kami, tapi di luar lain lagi ngomongnya,kata dia. Zachrudin juga menjelaskan dari kesejahteraan, piahknya sudah memenuhi tuntutan karyawan. Misalnya, kenaikan uang lembur sebesar 100 persen, kenaikan gaji minimum sebesar 10 30 persen, tunjangan konjungtur (penyesuaian terhadap kenaikan harga) naik dari 17,5 persen menjadi 25 persen. Serta uang jasa produksi. Zachruddin mencontohkan calon pegawai saat ini memperoleh THP sebersar Rp 1,4 juta per bulan. Penghasilan itu belum termasuk uang lembur dan pendapatan lainnya. Mengenai aksi itu sendiri, ia mengaku tidak mengganggu proses produksi di Perum Peruri. Karena, karyawan yang tergabung dalam SPPP hanya sebagian kecil dari total karyawan, yaitu sebanyak 2600 orang. Sebagian besar dari mereka memilih bergabung dengan Korpri, dan sebagian kecil lagi ke Ikatan Karyawan Perum Peruri (Kapuri). Ia juga mengaku mendengar, sebelum tuntutan SPPP belum dipenuhi mereka masih akan melakukan aksi mogok kerja dan demonstrasi. Walaupun tidak mengganggu kegiatan di Perum Peruri, ia mengatakan pada saatnya nanti direksi akan mengambil tindakan tegas terhadap karyawan itu. Mungkin dalam waktu dekat kita akan berikan surat peringatan,katanya. Tapi ketika ditanya apakah akan berbuntut pada pemecatan, ia mengatakan direksi belum berpikir sampai kesana. Aksi yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIB berakhir sekitar pukul 11.45. Dalam aksinya, karyawan melakukan duduk dan orasi di depan kantor Perum Peruri. Sam Cahyadi --- TNR

Berita terkait

Main Malam Ini, Pelatih Irak Puji Performa Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024

8 menit lalu

Main Malam Ini, Pelatih Irak Puji Performa Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024

Pelatih timnas Irak U-23 Radhi Shenaishil memuji performa timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Champions Leg 1 Semifinal: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 Berkat Gol Niclas Fullkrug

16 menit lalu

Hasil Liga Champions Leg 1 Semifinal: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 Berkat Gol Niclas Fullkrug

Borussia Dortmund menang tipis 1-0 atas Paris Saint-Germain (PSG) dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions 2023/24.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

20 menit lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

47 menit lalu

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

Pemilik heran karena tidak mendengar pencurian kambing itu terjadi, padahal dia dan warga lain nongkrong usai nobar timnas U-23 hingga pukul 02.00.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

1 jam lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

1 jam lalu

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

Hari kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai jalur kedua penyaringan masuk perguruan tinggi negeri dijadwalkan Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

2 jam lalu

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

3 jam lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

4 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya