Tunda Bayar Dividen, Freeport-McMoRan Bakal Irit Belanja

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 13 Desember 2015 06:56 WIB

Proses pengolahan biji tambang PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua, 14 Februari 2015. Produksi tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia 80 ribu ton per hari dalam bentuk batu yang sudah di pecah. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Freeport-McMoRan Inc berencana menangguhkan pembayaran dividen dan mengurangi belanja modal sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13,9 triliun selama dua tahun ke depan. Langkah ini dilakukan Freeport-McMoRan karena perusahaan tambang tersebut terus bergulat dengan harga komoditas yang kian turun.

Dengan menunda pembayaran dividen tahunan US$ 0,20 per saham, penghematan US$ 240 juta per tahun bisa didapatkan. Perusahaan berencana memotong belanja modal menjadi US$ 1,8 milyar pada 2016 dan US$ 1,2 miliar pada 2017. Dari perkiraan, belanja modal sudah berkurang dari US$ 2 miliar per tahun.

Pernyataan Freeport-McMoRan Inc seperti yang dikutip dari Wall Street Journal, Rabu, 9 Desember 2015, menyebutkan langkah tersebut diambil karena harga logam di pasar sedang mengalami penurunan. Sejumlah perusahaan penambang lainnya baru-baru ini memotong dividen mereka untuk meningkatkan likuiditas.

Adapun kontrak emas berjangka di New York Mercantile Exchange untuk Februari turun US$ 4,50 atau 0,4 persen menjadi US$ 1.072 per troy ounce. Harga itu menjadi terendah sejak 3 Desember 2015 di tengah kekhawatiran investor bahwa bank sentral Amerika atau Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sejak 2006.

Wall Street Journal mengungkapkan, sebelumnya Freeport-McMoRan pernah mengumumkan akan mengurangi produksi tembaga hingga 250 juta pound. Namun berdasarkan keputusan yang telah disepakati Rabu lalu, perusahaan tambang tersebut akan mengurangi produksi tembaga hingga 350 juta pound.

Perusahaan yang berbasis di Phoenix ini menyatakan pada Oktober 2015 akan mencari alternatif terkait bisnis minyak dan gas mereka yang juga tengah bermasalah. Pada 2013, Freeport membeli McMoRan Exploration Co dan Plains Exploration & Production Co seharga US$ 9 miliar.

Wall Street Journal menuliskan, saat pembelian tersebut dilakukan, tak beberapa lama harga minyak duni turun drastis. Utang pun dibebankan kepada perusahaan. Selama enam bulan pertama pada 2015, Freeport merogoh US$ 4,24 miliar terkait dengan depresiasi cadangan minyak dan gas.

Langkah Freeport ini muncul sehari setelah pengumuman penambang Anglo-Amerika PLC yang akan memangkas dividen sebagai bagian dari perampingannya. Selain Freeport, sejumlah perusahaan telah memotong dividennya, antara lain, Glencore PLC, Cliffs Natural Resources Inc., dan First Quantum Minerals Ltd.

BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

1 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

2 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

5 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

7 jam lalu

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

Freeport beberapa kali menyuarakan harapan agar izin ekspor konsentrat tembaga tetap dibuka.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

7 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

22 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

1 hari lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya