Indef: Rosan Harus Mampu Satukan Pengusaha  

Reporter

Rabu, 25 November 2015 12:27 WIB

Rosan P. Roeslani. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Enny Sri Hartati, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), mengapresiasi terpilihnya Rosan Perkasa Roeslani sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2015-2020. "Rosan bukan orang baru di Kadin, ia pernah menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Perbankan,” kata Enny saat dihubungi Tempo, Rabu, 25 November 2015.

Menurut Enny, kinerja Kadin sejauh ini belum optimal. Namun ia belum bisa menilai bagaimana Rosan akan memimpin Kadin lima tahun ke depan.

Enny berharap Kadin bisa menjadi mitra strategis pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional. “Waktu yang akan menentukan, tapi Kadin harus mampu menyatukan para pengusaha untuk bekerja sama dengan pemerintah.”

Tantangan ekonomi ke depan, kata Enny, sudah semakin mengglobal. Rosan diharapkan bisa menaungi para pengusaha untuk bersaing dengan menciptakan produk yang semakin inovatif.

Ia berpesan jangan sampai para pengusaha berpikir segala persoalan dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Sebab, kekeluargaan adalah sebagai asas yang tidak bisa diterjemahkan sebagai keluarga sesungguhnya, jika ada persoalan antarapengusaha atau dengan pemerintah.

Enny mengaku pernah bekerja sama dengan Rosan bukan secara pribadi tapi dalam penelitian terkait dengan perekonomian di ASEAN. Ia juga menilai tantangan ekonomi Indonesia terletak pada masih tingginya biaya ekonomi, seperti biaya bahan baku dan tenaga kerja.

Enny berujar, Indonesia harus bisa menghadapi tantangan tersebut dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). “Di MEA, pengusaha harus mampu menciptakan produk kompetitif dan memperhatikan upah tenaga kerja. Saya pasti punya harapan kepada Ketua Umum Kadin yang baru,” katanya.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

7 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

38 hari lalu

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

Ekonom Indef, Didin S. Damanhuri sangat prihatin atas dugaan korupsi yang terendus di lingkaran LPEI. Padahal, kata dia, ekspor adalah andalan pemerintahan Jokowi

Baca Selengkapnya

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

39 hari lalu

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

Kebijakan PPN di Tanah Air diatur dalam Undang-Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Baca Selengkapnya

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

39 hari lalu

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ahmad Heri Firdaus membandingkan besaran tarif PPN di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

39 hari lalu

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

Indef menyatakan penjual akan reaktif terhadap kenaikan PPN.

Baca Selengkapnya

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

39 hari lalu

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

52 hari lalu

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti mengungkapkan kriteria ideal Menkeu seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia di masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

53 hari lalu

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

Ekonom senior UI Faisal Basri menentang rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Indef Beberkan Penyebab Harga Pangan Naik, Mulai dari Pemilu hingga Ramadan

53 hari lalu

Ekonom Indef Beberkan Penyebab Harga Pangan Naik, Mulai dari Pemilu hingga Ramadan

Ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani membeberkan sejumlah faktor penyebab naiknya harga kebutuhan pokok,

Baca Selengkapnya