BI: Pertumbuhan Ekonomi RI Lebih Baik dari Negara Lain

Reporter

Editor

Anton Septian

Selasa, 24 November 2015 23:37 WIB

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo memberikan sambutan dalam acara pertemuan tahunan Bank Indonesia di Jakarta, 24 November 2015. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memaparkan kondisi ekonomi Indonesia dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia. Dalam paparannya Agus menyampaikan kondisi global yang melambat membuat Indonesia dalam posisi sulit.

Ia menjelaskan iklim ekonomi global sepanjang tahun ini menyebabkan ekspor menurun, pertumbuhan ekonomi melambat, aliran masuk modal asing berkurang, hingga nilai tukar rupiah melemah tajam. Namun, kata dia, dibandingkan dengan negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi.

"Inflasi, depresiasi dan volatilitas rupiah lebih terkendali," kata Agus di acara tahunan Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 23 November 2015. Ia menyebutkan hingga akhir tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 4,8 persen.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Rusia dan Brazil mengalami penurunan. Agus menyebutkan ekonomi Brazil terkontraksi sebesar 2,6 persen, dan Rusia terkontraksi 4,6 persen. "Turki, Thailand, Korea Selatan, Afrika Selatan juga lebih rendah dari Indonesia," ujar dia.

Meski arus modal dalam negeri berkurang dan rupiah terdepresiasi hingga 9,5 persen hingga Desember, Agus mengatakan hal ini lebih baik dari negara lain. Ia menyebutkan Brazil terdepresiasi hingga 31 persen, Malaysia 18 persen, dan Turki 20 persen.

Ia mengatakan, pertumbuhan yang stabil ini disebabkan kemampuan Indonesia menjaga stabilitas serta adanya peningkatan belanja negara. "Kita berhasil membuat pertumbuhan tidak merosot lebih jauh," kata dia.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

15 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya