Produk Kulit Buaya Papua Digemari Warga Semarang

Reporter

Senin, 5 Oktober 2015 10:45 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kota Semarang mulai menggemari kerajinan dari kulit buaya asal Papua. "Namun, karena harganya tidak murah, peminatnya terbatas dari kalangan menengah ke atas," kata salah satu produsen produk kulit buaya asal Papua, Joko Tri Wahyono, dalam pameran kerajinan tangan, Senin, 5 Oktober 2015.

Penjualan hasil kerajinan kulit buaya di Kota Semarang lebih baik dibandingkan daerah lain, meski tak sebagus penjualan di Jakarta. "Kebetulan saya memasarkan produk ini di Kota Semarang belum lama," ujarnya. Menurut Joko, konsentrasi pemasaran kerajinan kulit buaya adalah ke Jakarta.

Mengenai bahan baku, pihaknya masih sebatas menggunakan kulit buaya asli Papua. Menurut dia, sejauh ini bahan baku tersebut masih mudah diperoleh. "Saya khusus menggunakan kulit dari buaya liar. Sebab, kalau menggunakan yang dari penangkaran, tentu harganya lebih mahal karena harus disesuaikan dengan biaya pemeliharaan," tuturnya.

Meski demikian, memperoleh bahan baku tersebut bukan perkara mudah karena harus mengurus surat izin. Pihaknya mesti memastikan surat izin dari pemerintah karena tidak ingin produknya dianggap ilegal.

"Buaya merupakan salah satu binatang yang dilindungi. Namun, selama kami memiliki izin yang resmi dari pemerintah, penggunaan bahan baku dari buaya tidak dipermasalahkan," ucapnya.

Untuk satu lembar kulit buaya, dia bisa membuat dua produk ukuran kecil atau satu produk ukuran besar. Untuk beberapa produk yang dapat dihasilkan di antaranya tas, dompet, sepatu, ikat pinggang, dan tas golf.

"Harga ikat pinggang sekitar Rp 700 ribu, untuk sepatu harganya pada kisaran Rp 1,5 juta, sedangkan tas bisa sampai Rp 3 juta," kata Joko. Produk termahal adalah tas golf yang mencapai Rp 25 juta.

ANTARA

Berita terkait

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

11 jam lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

9 hari lalu

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.

Baca Selengkapnya

Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

54 hari lalu

Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

Berawal dari kecintaannya dengan bunga, desainer kerajinan ini membuat perhiasan dari bunga kering dan akhirnya bisa meraup omzet hingga ratusan juta.

Baca Selengkapnya

Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

55 hari lalu

Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

Event pameran kerajinan dan furniture internasional atau Jogja International Furniture & Craft Fair atau Jiffina kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

59 hari lalu

Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

Menkop UKM, Teten Masduki, memproyeksikan pangsa pasar RI dalam industri kerajinan dapat terus meningkat.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

27 Desember 2023

Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

Cek Eri termasuk dalam segelintir orang yang berikhtiar selamat keris Palembang. Ia membuat hulu juga mengerjakan warangka keris Palembang

Baca Selengkapnya

Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

16 Desember 2023

Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

Pulau Ngenang di Batam yang menjadi tempat tinggal suku Melayu kini menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

3 Oktober 2023

Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

Kerajinan bambu Munthuk, Bantul, Yogyakarta, telah memiliki pasar dalam negeri dan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Pecinta Kerajinan, Inacraft Bakal Digelar 4-8 Oktober Ini di JCC

27 September 2023

Pecinta Kerajinan, Inacraft Bakal Digelar 4-8 Oktober Ini di JCC

Inacraft on October 2023 juga akan menghadirkan fasilitas khusus yang disebut dengan Talam Inacraft.

Baca Selengkapnya

Terkini: Indef Sebut Penyebab Meruginya MotoGP dan WSBK, Susi Pudjiastuti Buka Suara Lagi soal Ekspor Pasir Laut

18 Juni 2023

Terkini: Indef Sebut Penyebab Meruginya MotoGP dan WSBK, Susi Pudjiastuti Buka Suara Lagi soal Ekspor Pasir Laut

Ekonom Indef menanggapi dua event internasional yang diselenggarakan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, MotoGP dan WSBK, yang disebut merugi.

Baca Selengkapnya