LSM: Badan Penyanga Kunci Penurunan Harga Gas Industri

Reporter

Jumat, 2 Oktober 2015 23:00 WIB

Produk keramik sebelum masuk oven berbahan bakar gas di Desa Mekarjaya, Bandung, Rabu (3/2). Kebutuhan gas untuk 64 industri keramik di Indonesia sekitar 52 juta kubik/bulan. Pelaku industri keramik berharap pasokan gas dari PGN terjamin. TEMPO/Prima

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah berencana menerbitkan peraturan presiden khusus tata kelola gas yang mensyaratkan berdirinya badan penyangga atau agregator. Menurut Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, badan ini menjadi kunci agar gas untuk kebutuhan industri bisa menurun.

"Ini menjadi solusi urgent karena industri butuh gas murah," ujar Mamit, Jumat, 2 Oktober 2015.

Badan yang dimaksud berwenang menjaga ketersediaan pasokan gas di dalam negeri. Perolehannya melalui perjanjian pasokan dengan kontraktor migas di Tanah Air. Mamit mengatakan tidak tertutup kemungkinan perolehan gas bisa dilakukan melalui impor.

Nantinya, badan juga bertugas menetapkan harga gas sesuai kategori konsumen yang terdiri dari industri, pembangkit listrik, dan rumah tangga. Saat ini harga gas ditentukan oleh pemerintah.

Mamit melanjutkan, pendirian badan penyangga harus diikuti penghapusan Permen ESDM Nomor 19 Tahun 2009 yang memperburuk tata niaga gas nasional. Aturan ini membolehkan swasta memperoleh kuota penyaluran gas.

TEROR DI OREGON
Kampus di AS Diserang, 10 Tewas: Pelaku Sempat Tanya Agama
Penembakan Massal di Oregon, Obama: Amerika Telah Mati Rasa


Akibatnya, banyak pedagang gas (trader) yang tidak memiliki infrastruktur malah mendapat kuota. Margin yang ditetapkan trader inilah, kata Mamit, yang membuat harga gas juga melonjak.

Tercatat, ada sekitar 80 trader gas yang bermain di tahap penyaluran. Keuntungan minimal yang mereka peroleh, hanya bermodal kertas, minimal sebanyak US$ 5 miliar per tahun.

Direktur Pembinaan Program Migas Agus Cahyono Adi mengatakan trader masih bisa diakomodasi dengan penambahan kewajiban pembangunan infrastruktur gas.
"Kalau modal mereka tidak cukup, mereka bisa bergabung membangun infrastruktur dengan joint venture," kata Agus.

GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965
G30S, Omar Dani: Pesta di Lubang Buaya Itu Isapan Jempol
G30S, Omar Dani: Harto Tak Mau ke Bung Karno, Itu Tak Aneh


Sebelumnya Kadin mengeluhkan mahalnya harga gas. Rata-rata harga gas yang mencapai US$ 9 per MMBTU membuat industri seperti pupuk dan petrokimia tidak kompetitif di pasar. Apalagi, besaran ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan harga gas termahal di dunia. Dibanding negara tetangga seperti Vietnam dan Myanmar saja, rata-rata harga gas mencapai US$ 4,5 per MMBTU.

Koordinator Gas Kamar Dagang dan Industri Achmad Widjaja meminta harga gas dipangkas ke angka US$ 5 per MMBTU. "Salah satu cara yang instan menstimulus ekonomi adalah menurunkan harga gas LNG," ujar Achmad pertengahan September lalu.

ROBBY IRFANY

BERITA MENARIK
SALIM KANCIL DIBUNUH: Bebaskan Kades, Istri Tertipu Rp 75 Juta
Bisnis Pasir, Kades Salim Kancil Bisa Raup Rp 2 M per Bulan

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

13 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya