Areal Kebakaran Hutan di Jabar Capai 829,1 Hektare

Reporter

Jumat, 18 September 2015 23:01 WIB

Petugas pemadam kebakaran dari Departemen Kehutanan menyemprotkan air pada kawasan hutan gambut yang terbakar di Rimbo Panjang Desa di Kampar, Riau di Indonesia, 6 September 2015. REUTERS/YT Haryono

TEMPO.CO, Jakarta - Luas areal hutan yang terbakar pada musim kemarau di Jabar telah mencapai 829,1 hektare, kata Kepala Dinas Perhutanan Jawa Barat Budi Susatijo di Bandung, Jumat (18 September 2015).

"Hingga 15 September 2015, luas kebakaran hutan di Jabar telah mencapai 829,1 hektare . Kebakaran hutan paling parah terjadi di kawasan Cikepuh seluas 334,7 hektare, kemudian disusul Papandayan 328 hektare," kata Budi.

Luas lahan yang terbakar itu belum termasuk kebakaran hutan yang terjadi di Gunung Ciremai di perbatasan Kabupaten Kuningan dan Cirebon pada Agustus 2015.

Ia menyebutkan kebakaran hutan di Jawa Barat pada 2015 telah terjadi sebanyak 37 kali. Selain Cikepuh, Dishut Jabar mencatat kawasan Kamojang dan Gunung Guntur juga mengalami hal serupa di mana sebanyak 138,9 hektarenya dilumat api.

Kemudian di Gunung Papandayan 328,5 hektare, Gunung Burangrang seluas 8 hektare, Kareumbi seluas 10,5 hektare serta kawasan Bojong Larang Jayanti seluas 8,5 hektare.

"Intensitas kebakarannya sendiri berbeda-beda setiap kawasan tersebut, tapi meski demikian kita tidak boleh acuh terhadap hutan yang kebakarannya masuk skala kecil," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan selain pemerintah, BPBD serta Perhutani setempat, warga yang tinggal di sekitar kawasan kebakaran hutan pun harus ikut waspada.

"Yang jelas seluruh elemen di masyarakat sudah harus waspada kebakaran hutan. Kami minta masyarakat mencegah aktivitas yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, potensi siaga asap di Jawa Barat masih sangat jauh dari yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan.

"Untuk siaga asap memang belum, tapi bila tidak segera ditangani kebakaran yang terjadi di beberapa titik Jawa Barat ini berpotensi mengalami hal serupa dengan Sumatera dan Kalimantan," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

14 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

39 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

42 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

44 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

44 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

44 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

44 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

49 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

56 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya