TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menegaskan, pembangunan moda transportasi massal nantinya tidak hanya terpusat di Pulau Jawa. Pembangunan kereta api juga akan dilakukan di pulau-pulau lain, seperti Sulawesi dan Papua.
Menurut Jokowi, pembangunan kereta api di Sulawesi sebenarnya sudah mulai. Tapi peresmiannya baru dilakukan akhir bulan ini agar lintasan sudah terbangun 5-7 kilometer. "Sebetulnya akan dimulai Agustus, tapi saya tidak mau, dikerjakan minimal 5-7 kilometer dulu."
Selain di Sulawesi, ucap Jokowi, pemerintah akan membangun kereta api di Papua. Saat ini sedang dilakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk pembangunan kereta di Papua. Jokowi menargetkan studi kelayakan rampung akhir Desember 2015. "Jadi tahun depan kita mulai di Papua."
Hari ini, Jokowi meresmikan pembangunan LRT di Taman Mini. Pembangunan LRT akan terdiri atas dua tahap dengan total panjang 83,6 kilometer. Tahap pertama meliputi lintas layanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas dengan 18 stasiun serta panjang 42,1 kilometer. Sedangkan tahap kedua mencakup lintas pelayanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol dengan panjang 41,5 kilometer.
Pelaksanaan pembangunan tahap pertama dimulai pada kuartal akhir 2015 dan ditargetkan selesai 2018. Adapun pembangunan tahap kedua dimulai pada kuartal akhir 2016 dan berakhir 2018.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
10 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.