Seorang model berpose di samping miniatur kereta api kecepatan tinggi saat digelar pameran yang digelar oleh Perusahaan China Railway Corporation di Jakarta, 13 Agustus 2015. Pameran tersebut guna memperkenalkan perkembangan kemahiran Cina dalam bidang survei dan desain transportasi. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia menyatakan sudah tak ada lagi yang harus diperdebatkan dalam pembatalan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung oleh pemerintah. Indikasi proyek tersebut mustahil terlaksana cukup jelas.
"Justru bagus kalau pemerintah membatalkan proyek itu," ujar Ketua Umum Harian Apindo Bidang Hubungan Luar Negeri dan Investasi Shinta Sukamdani di Jakarta, Sabtu, 5 September 2015.
Menurut Shinta, dari segi pembiayaan dan teknis kereta cepat Cina maupun Jepang tak ideal. Pembiayaan melalui duit negara, katanya, adalah hal yang paling utama. Begitu pula dengan kalkulasi jumlah stasiun dan kecepatan maksimum kereta 350 km/jam dengan jarak 150 km ke arah Bandung.
"Sudah pakai konsultan independen dan segala macam, proyek ini memang tidak masuk (mungkin)," kata Shinta. Seluruh dunia, ujar dia, juga memaklumi pemerintah membatalkan proyek ini.
Shinta juga mengatakan batalnya proyek yang melibatkan dua negara besar tersebut tak akan mempengaruhi iklim investasi Indonesia secara keseluruhan. "Ini hanya satu dari sekian banyak proyek. Pemerintah cukup memastikan proyek lain berjalan lancar saja," ujarnya.
KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen
2 hari lalu
KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen
EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.