YLKI Minta Jokowi Batalkan Proyek Kereta Cepat  

Reporter

Editor

hussein abri

Kamis, 3 September 2015 22:41 WIB

Seorang model berpose di samping miniatur kereta api kecepatan tinggi saat digelar pameran yang digelar oleh Perusahaan China Railway Corporation di Jakarta, 13 Agustus 2015. Pameran tersebut guna memperkenalkan perkembangan kemahiran Cina dalam bidang survei dan desain transportasi. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi, meminta pemerintah membatalkan rencana pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung. Menurut dia, ada tujuh alasan Presiden Joko Widodo menghentikan proyek senilai Rp 60-73 triliun.

Pertama, kata Tulus, pembangunan kereta cepat tidak masuk dalam master plan kebijakan transportasi massal. "Proyek ini tidak jelas arah dan tujuannya untuk siapa," kata dia dalam keterangannya, Kamis, 3 September 2015.

Menurut Tulus, lebih baik pemerintah membangun transportasi umum di kota besar seperti memperbarui angkutan umum. Karena, kata dia, merevitalisasi transportasi massal itu lebih baik dibandingkan membangun kereta cepat.

Jika kereta cepat yang diklaim mampu menempuh kecepatan Jakarta-Bandung hanya 36 menit itu jadi dibangun, tutur Tulus, daerah di luar Jawa seperti mendapatkan diskriminasi. "Seharusnya yang dibangun di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera," kata dia. "Atau merevitalisasi kereta api di Jakarta."

Menurut tulus, waktu tempuh 36 menit itu pun bukan hal efisiensi dari sisi kebijakan transportasi. Karena, kata dia, untuk menuju stasiun memerlukan waktu dua jam karena macetnya jalan.

Kelima, kata Tulus, walau biaya pembangunan kereta cepat menggunakan hutang, tetapi pelunasan hutan tersebut bersumber dari Anggatan Pendaptaan dan Belanja Negara. Tulus pun mempertanyakan untuk apa meminjam dana dari luar negeri untuk membangun sesuatu yang tidak ada pentingnya.

Tulus mencurigai pembangunan kereta cepat ini merupakan politik mercusuar dan ingin disebut negara maju. "Padahal negara yang membangun kereta api super cepat sistem transportasi dan angkutan umum sudah beres," katanya.

Terakhir, kata dia, pembangunan kereta itu mempunyai risiko tinggi. "Jika gagal, siapa yang menanggung hutang sebesar itu?" ucap Tulus.

HUSSEIN ABRI YUSUF

Berita terkait

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

6 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

8 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

17 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

18 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

18 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

1 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya