Rupiah Melemah, Sri Sultan Minta Pengusaha Tak Buru-buru PHK

Reporter

Kamis, 3 September 2015 12:04 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono X (tengah), berikan sambutan atas logo baru Jogja istimewa di kompleks kantor Gubernur DI. Yogyakarta, 5 Februari 2015. Logo baru Jogja, digagas oleh tim 11 yang berisi relawan, akademisi dan budayawan. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X meminta perusahaan untuk tidak buru-buru melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) meskipun perekonomian saat ini sedang lesu. “PHK itu jalan terakhir. Lebih baik dirumahkan. Kalau produktivitas meningkat, mereka dipanggil kembali,” kata Sultan di Kepatihan.

Sultan sendiri mengaku angkat tangan dengan kondisi rupiah yang terus melemah dan hingga kini masih tertahan di level Rp 14.000 per dolar Amerika Serikat. Persoalan rupiah, kata dia, merupakan otoritas pemerintah pusat dan Bank Indonesia. “Ini sudah masalah global, bukan lagi lokal,” kata Sultan, Rabu, 2 September 2015.

Meskipun usaha mikro kecil menengah (UKM) yang jumlahnya mayoritas di DIY masih mampu bertahan, Sultan khawatir bila pelemahan rupaih terus berlanjut hingga menembus Rp 15.000 per dolar akan berimbas pada usaha kecil.

Apalagi, ujar Sultan, produk-produk UKM di DIY tidak terlalu banyak disentuh wisatawan. Dia mencontohkan, saat Idul Fitri lalu banyak pemudik datang dan memadati Yogyakarta. “Tapi yang jadi jujugan itu warung makan dan toko oleh-oleh. Bukan mal atau sentra-sentra UKM,” kata Sultan.

Sekretaris Jendela Aliansi Buruh Yogyakarta Kirnadi mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah ini mengancam banyak perusahaan yang melakukan re-ekspor, yaitu perusahaan yang menggunakan bahan baku yang didapatkan dari impor lalu mengekspornya kembali.

Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai jumlah buruh lebih dari 50 orang dan menggunakan sistem padat karya, antara lain perusahaan mebel dan kulit. Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY, jumlahnya berkisar 30 persen dari total perusahaan yang ada di DIY yang mencapai 3.535 perusahaan. “Solusinya tidak hanya merumahkan, tapi bisa juga dengan mengurangi jam kerja,” kata Kirnadi.

Dia mendesak Presiden Joko Widodo memberikan insentif bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Menurut dia UMKM bisa terancam gulung tikar jika daya beli masyarakat ikut menurun. “Biar ada perputaran ekonomi, mestinya upah buruh dinaikkan biar bisa belanja. Kalau tidak, ini bisa jadi ancaman,” kata Kirnadi.

Sejauh ini, kata Kirnadi, buruh yang mengadu dan meminta advokasi ada 140 buruh dari perusahaan tekstil di Sleman, yakni buruh PT Primissima yang terkena PHK.

Dua perusahaan mebel berskala menengah yang berada di Kecamatan Sewon Bantul memilih untuk gulung tikar dan terpaksa memberhentikan seratus lebih pekerjanya. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Susanto mengatakan banyak perusahaaan mebel yang terancam dengan pelemahan rupiah yang kini masih tertahan di Rp 14.000 per dolar Amerika.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

22 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Tips Bangkit Setelah Kena PHK

2 hari lalu

Tips Bangkit Setelah Kena PHK

Beberapa langkah bisa dilakukan jika ingin bangkit dari PHK

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

2 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Jenis-jenis Pesangon Karyawan Pensiun atau PHK, Ini Ketentuan dan Penghitungannya

4 hari lalu

Jenis-jenis Pesangon Karyawan Pensiun atau PHK, Ini Ketentuan dan Penghitungannya

Apa ketentuan dan bagaimana penghitungan pesangon karyawan pensiun maupun PHK? Berikut jenis-jenis pesangon.

Baca Selengkapnya

Pemberian Pesangon Karyawan Sepatu Bata Dijadwalkan 2 Kali

4 hari lalu

Pemberian Pesangon Karyawan Sepatu Bata Dijadwalkan 2 Kali

PT Sepatu Bata Tbk mengumumkan kebangkrutannya dalam laporan di Bursa Efek Indonesia pada 2 Mei 2024 lalu karena jumlah produksi yang terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ketahui Soal PHI untuk Perselisihan Hubungan Industrial, Apa Lagi Selain Tangani Perkara PHK?

4 hari lalu

Ketahui Soal PHI untuk Perselisihan Hubungan Industrial, Apa Lagi Selain Tangani Perkara PHK?

Pada 2005 Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) mulai berlaku di Indonesia menangani perselisihan hubungan industrial, seperti PHK.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

5 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya