Ini Penyebab Jatuhnya Harga Sejumlah Barang

Reporter

Selasa, 1 September 2015 18:44 WIB

Petani menunjukkan sejumlah bawang merah yang telah di panen di perkebunan Bantaeng, Sulsel, beberapa waktu lalu. Perekonomian Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Mei mengalami inflasi sebesar 0,31%, yang dipicu tiga komoditas utama masyarakat, yakni bawang merah, daging ayam ras serta telur ayam ras.TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka deflasi selama periode Agustus 2015. Deflasi adalah suatu periode di mana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Berikut pemicu deflasi sepanjang Agustus 2015 atau yang harganya turun, yakni:

Bawang merah turun 15,92 persen, dengan andil ke deflasi 0,08 persen. "Karena pasokan ke pasarnya cukup," kata Kepala BPS Suryamin, di kantornya, Selasa, 1 September 2015. Penurunan terjadi di 77 kota, tertinggi di Banyuwangi dan Tanjung Pandan.

Baca: Habis Ribut, Dor! Tentara Itu Tewas, Polisi-TNI Tegang Lagi

Tarif angkutan udara juga menurun 4,7 persen karena harga kembali normal pasca-Lebaran. Andil ke deflasi 0,07 persen. Penurunan terjadi di 37 kota, tertinggi di Singkawang, Pontianak, dan Manado.

Tarif bus antarkota juga menurun untuk alasan serupa, sebesar 6,08 persen. Andil ke deflasi 0,05 persen. Penurunan tertinggi di Purwokerto, Cirebon, dan Jember.

Simak: Neelam Gill, Inikah Pacar Baru Zayn Malik?

Tomat sayur, turun 8,04 persen. Andil ke deflasi 0,02 persen karena pasokan banyak di awal musim panas. Penurunan di 52 kota, tertinggi Manado, Gorontalo.

Emas perhiasan turun 1,1 persen. Andil ke deflasi 0,01 persen. Penyebab deflasi karena mengikuti pergerakan harga dunia. Penurunan harga terjadi di 61 kota, tertinggi di Tanjung Pandan, Singkawang, Probolinggo, dan Semarang.

Sementara tarif kereta api turun 5,46 persen, dengan andil ke deflasi 0,01 persen karena harga normal setelah Lebaran. Penurunan terjadi di 19 kota, tertinggi di Cirebon dan Semarang.

Baca Juga: Ibu Ini Rampok 3 Bank dalam 30 Menit demi Biaya Pesta Anak

Deflasi tertinggi berada di Ambon, dengan angka 1,72 persen. Secara keseluruhan, inflasi Agustus ini merupakan yang terendah semenjak 2007. Angka inflasi year on year menjadi 7,18 persen. Suryamin mengatakan masih ada kemungkinan untuk mencapai target inflasi pada 2015 sebesar 4,5 persen.

URSULA FLORENE SONIA

Berita Menarik:
Bukan Ilusi, Naga Mini Hidup di Sekitar Kita
Ustaz Pondok Pesantren Dibunuh Tamu Misterius

Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

9 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

9 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

9 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

9 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

9 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

9 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

28 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

30 hari lalu

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

30 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya