7 Proyek Usulan Masuk Dalam RAPBN 2015

Reporter

Senin, 31 Agustus 2015 22:04 WIB

Suasana Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 14 Agustus 2015. Dalam Sidang Bersama DPR-DPD ini Presiden Joko Widodo sekaligus menyampaikan pidato Kenegaraannya untuk pertama kali. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Usulan anggaran pembangunan tujuh proyek DPR dikabarkan masuk dalam usulan anggaran DPR dalam RAPBN 2015. Usulan dana dimaksud disebutkan mencapai angka Rp4,66 triliun.


Usulan anggaran memiliki kesamaan rincian anggaran yang diajukan, karena mempunyai besaran hampir sama dengan estimasi anggaran untuk tujuh proyek DPR yang diungkap Ketua Badan Anggaran DPR Ahmadi Noor Supit, yakni sebesar Rp2,7 triliun.


Sesuai dengan data yang dihimpun dari kalangan internal dewan, anggaran tersebut memuat Program Penguatan Kelembagaan DPR sebesar Rp2,7 triliun.


Selain itu, anggaran Rp4,66 triliun yang diajukan itu juga dialokasikan untuk membiayai sejumlah program.


Untuk Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya DPR diusulkan sebesar Rp663,56 miliar; Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur DPR sebesar Rp563,66 miliar, Program Pelaksanaan Fungsi Legislasi Rp332,50 miliar, Program Pelaksanaan Fungsi Anggaran mendapat alokasi Rp81,84 miliar; serta Program Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Rp335,40 miliar.


Advertising
Advertising

Dikonfirmasi tentang kabar tersebut, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR Johnny G Plate dari Fraksi Partai NasDem mengungkapkan pengajuan anggaran itu bisa saja termasuk pembiayaan tujuh proyek DPR.


“Dana itu ada setiap tahun, tapi apakah sebesar itu, kami akan cek detilnya,” kata Johnny di Kompleks Gedung Parlemen, Senin (31 Agustus 2015).


Hal senada diungkap Irma Suryani Chaniago, anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR.


“Belum ada data yang menyebut secara detil tentang penggunaan dana tersebut,” katanya.


Bahkan, papar Irma, dalam Nota Penjelasan Sekretariat Jenderal tentang Rencana Kerja dan Anggaran DPR 2016 Berdasarkan Pagu Anggaran 2016 belum ada penjelasan yang merinci soal tujuh proyek pengembangan kompleks parlemen.


Saat ini, ujarnya, banyak paparan dari Sekretariat Jenderal DPR yang memuat tentang rencana strategis. Namun, belum satu pun memberikan detil soal rencana pembangunan tujuh proyek DPR.


“Jika rencana strategis DPR saja belum detail, maka dasar untuk pengajuan anggaran itu ke banggar pun goyah,” ujar Irma.


Kendati demikian, pada 1 September 2015, DPR masih akan mendengarkan pandangan fraksi tentang rencana strategis anggaran dewan yang memuat besaran angka Rp4,66 triliun itu.


“Setelah itu baru akan disahkan,” kata Irma yang juga menjabat sebagai anggota Komisi IX dari Fraksi NasDem.


Saat ini, paparnya, posisi Partai NasDem menyetujui sebagian dari tujuh proyek pembangunan gedung DPR itu.


“Kami setuju sebagian saja, tidak semuanya. Tapi, ya harus menyesuaikan dengan situasi ekonomi saat ini,” ujarnya.


Menanggapi hal itu, peneliti politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus meminta kepada publik untuk terus menyuarakan penolakan pembangunan tujuh proyek DPR.


“Selama RAPBN 2016 belum diketok menjadi APBN, peluang pembatalan masih tetap ada,” katanya.


Jika benar sudah ada anggaran pembangunan gedung masuk dalam RAPBN 2015, paparnya, maka komitmen DPR harus dipertanyakan.


“Pasalnya, selama ini para anggota dewan menyatakan belum melihat adanya mata anggaran untuk pembangunan gedung DPR,” ujarnya.


Bisa jadi, papar Lucius, ada permainan di internal DPR untuk meloloskan anggaran pembangunan gedung tersebut dalam RAPBN.


Saat ini, tujuh proyek itu masih dibahas serius oleh Tim Implementasi Reformasi DPR yang dipimpin Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, pihak BURT yang dipimpin oleh Roem Kono, dan pihak Banggar DPR.


Seperti diketahui, tujuh proyek DPR untuk pengembangan Kompleks Gedung Parlemen itu tediri dari pembangunan alun-alun DPR, museum dan perpustakaan, menyediakan akses tambahan untuk publik, membangun visitor center, membangun pusat kajian, serta menambah ruangan anggota DPR dan tenaga ahli.


BISNIS.COM

DPR

Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

2 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

3 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

3 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

4 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

4 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya