Menteri Susi Bagikan 5.000 Kapal Gratis Awal 2016  

Reporter

Senin, 31 Agustus 2015 11:26 WIB

Ratusan kapal nelayan sandar di jembatan di Muara Jenne Berang, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa 6 Januari 2015. Hujan disertai angin kencang yang mengakibatkan gelombang setinggi 3-4 meter, nelayan di daerah terebut tidak melaut, Peringatan terkini BMKG Makassar gelombang tinggi terjadi.TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun ini menganggarkan pengadaan 5.000 unit kapal guna memacu kinerja sektor kelautan dan perikanan. Nelayan bakal menjadi penerima terbanyak dari pengadaan ini. "Karena saat ini perairan Indonesia sudah sepi dari illegal fishing," ujar Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja, Senin, 31 Agustus 2015.

Pemberantasan penangkapan ikan liar adalah agenda utama Menteri Susi Pudjiastuti sejak dilantik pada Oktober 2014. Adapun anggaran total untuk program pembagian kapal gratis ini berjumlah Rp 4,7 triliun. Kapal berasal dari PT PAL dan diperkirakan pengadaannya selesai pada awal 2016. Targetnya, pada Maret-April 2016, kapal sudah bisa beroperasi. (Baca: Gaji PNS di Kementerian Kelautan Bakal Naik 100 Persen)

Sebanyak 2.500 kapal gratis dibagikan kepada nelayan. Menurut Sjarief, sebagian besar kapal berbobot 5-30 ton. Tujuannya, nelayan bisa melaut hingga 12 mil dari garis pantai.

Kapal dilengkapi dengan alat tangkap yang juga diberikan secara gratis. Alat tersedia untuk penangkapan beberapa jenis ikan dan hewan laut lain. "Supaya nelayan bisa melaut di berbagai musim. Selama ini, mereka melaut hanya pada musim tertentu saja," ucap Sjarief.

Topik Bisnis Terhangat:
Kebiasaan Menjengkelkan Buruh Cina: Menunjuk dengan Kaki
Ini Kelebihan Buruh Cina Dibanding Buruh Lokal


Sisa kapal lain adalah kapal angkut hasil perikanan. Diharapkan, kapal ini bisa mendistribusikan ikan sampai ke pulau-pulau kecil. KKP juga menyumbang kapal guna kebutuhan patroli laut.

KKP memprioritaskan pula pengadaan sistem rantai pendingin guna memperpanjang umur hasil tangkapan. Pada sektor hulu, pabrik pakan sebanyak 25 unit bakal didirikan dan tersebar di sentra produksi. "Untuk mengurangi ketergantungan impor," tutur Sjarief.

ROBBY IRFANY

Simak: Berita Bisnis Terbaru

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

6 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

6 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

10 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

11 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

17 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

20 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

29 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya