Pemerintah Siapkan Rp 2,8 Triliun untuk Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Reporter

Editor

Selasa, 22 November 2005 02:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 2,8 triliun untuk mendanai Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan mulai Desember. Berdasarkan Surat Keputusan bersama tiga Menteri Koordinator, dana tersebut digunakan untuk membiayai rehabilitasi hutan dan lahan seluas 600 ribu hektar, yang tersebar di 33 Provinsi, 180 Daerah Aliran Sungai (DAS), dan 420 Kabupaten dan Kota. Menurut Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan, C.P. Kristiadi, di Kantor Wakil Presiden, Senin (21/11), pendanaan tidak menjadi masalah karena DPR sudah menyediakan dana sebesar Rp 3,5 triliun. Untuk program pertama, Departemen Kehutanan menganggarkan dana sebesar Rp 1,7 triliun, dan Rp 1,1 triliun untuk 2006. "Untuk kehutanan, Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dalam bentuk penanaman, harus dimulai pada Desember sebelum musim hujan lewat," kata Menteri Kehutanan, M.S. Ka'ban seusai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menteri Pekerjaan Umum, Joko Kirmanto, yang juga bagian dari pelaksana program itu mengungkapkan untuk PU gerakan penghijauan dilakukan terutama untuk penyelamatan air. "Daerah-daerah aliran sungai yang kritis, akan mendapat prioritas utama direhabilitasi," kata Joko. Saat ini, ada sekitar 62 daerah aliran sungai yang mengalami krisis air, 10 diantaranya akan masuk ke prioritas utama, yakni DAS Citarum, Gajah Mungkur, Bengawan Solo, Berantas, Kuto Panjang, Danau Toba, Bili-bili (Sulawesi Selatan), Danau Tempe, Tondano, dan Noelmina (NTT). Untuk program rehabilitasi, Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan, Sutino Wibowo, mengatakan akan melibatkan sekitar 300 perusahaan. Namun hingga saat ini ada 1600 perusahaan yang tertarik ikut terlibat dalam program itu. Perusahaan-perusahaan itu akan bertugas membeli bibit dan lain-lain. Untuk program 2005, Pemerintah mengkonsentrasikan pelaksanaan rehabilitasi di Pulau Jawa. Kemudian dikembangkan ke daerah diluar Jawa, pada 2006. Sunariah

Berita terkait

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

30 Oktober 2017

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

Siti Nurbaya mengatakan ada berbagai alasan kenapa mengejar target 12,7 juta hektar hutan sosial sesuai Nawa Cita bukanlah kerja yang ringan.

Baca Selengkapnya

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

23 Agustus 2017

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar upaya itu tetap mengacu pada prinsip pembangunan dan kelestarian.

Baca Selengkapnya

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

16 Agustus 2017

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

WALHI menyoroti tumpang tindih kebijakan kawasan hutan dan aktivitas pertambangan berikut dampaknya bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

2 Agustus 2017

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

Jokowi ingin pengelolaan hutan dilakukan dengan menerapkan terobosan sehingga bisa mendukung perekonomian warga sekitar dan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

9 Juli 2017

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai di Riau terhambat kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

26 Maret 2017

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

Sudjana berkukuh penebangan yang ia lakukan legal.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

25 Maret 2017

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

Kementrian LHK menyerahkan konsesi PT Lestari Unggul Makmur seluas 10.390 ha ke warga Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Baca Selengkapnya

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

25 Maret 2017

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

Konsep ini diyakini bisa menekan konflik lahan di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

25 Maret 2017

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

Menurut Hanif, warga adat Kalimantan Selatan biasa berladang berpindah secara pribadi.

Baca Selengkapnya