Musibah Trigana Air, Direksi Siap Terima Sanksi dari Jonan

Reporter

Rabu, 19 Agustus 2015 05:39 WIB

ATR 42-300 pesawat milik Trigana Air yang jatuh di Oksok, Kabupaten Oksibil, Papua, pada 16 Agustus 2015. Pesawat rancangan biro desain Perancis-Italia, Aerei da Trasporto Regionale atau Avions De Transport Regional (ATR), yang bermarkas di Toulouse, Prancis. Pesawat ini diluncurkan pertama kali pada tahun 1996, dan terhitung sebagai pesawat yang sangat canggih karena sudah menggunakan mesin baling-baling twin-turboprop. atraircraft.com

TEMPO.CO , Jakarta: Musibah pesawat Trigana Air yang jatuh di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua memicu persoalan adanya perbedaan manifes dan penumpang yang berangkat.

Direktur Operasional Trigana Air Beni Sumariyanto mengatakan perbedaan manifes dan penumpang yang berangkat salah satunya disebabkan oleh banyaknya calo. Ia mengatakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan telah memberi perintah langsung pada pihak bandara dan penerbangan agar kejadian ini tak terulang. (Lihat Video Kronologi Hilangnya Pesawat Trigana ATR 42-300)

“Jika ada oknum internal yang terlibat pasti akan segera kami tindak,” kata Beni di Jakarta, Selasa 18 Agustus 2015.

Selain menindaklanjuti soal perbedaan manifes, Beni mengatakan tengah mengusahakan agar para korban menerima asuransi yang seharusnya. Soalnya dengan perbedaan manifes, asuransi yang tercatat sesuai dengan nama yang tertera pada tiket pesawat.

Menurut dia, Trigana siap menerima sanksi yang diberikan oleh Menteri Jonan. Hingga saat ini, kata dia sanksi dari Jonan adalah menindaklanjuti kejadian ini dengan serius. “Kami sudah berjanji akan selesaikan secepatnya.”

Ahad lalu, pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 hilang kontak dengan ATC. Pesawat tersebut diduga kuat menabrak lereng bukit di daerah Oksok, Kabupaten Oksibil, Papua yang berada di kemiringan 45 derajat. Pesawat ini kemudian diketahui jatuh pada jarak 13 mil dari Oksibil setelah lepas landas dari Jayapura pada pukul 14.22 WIT. (Baca: EKSKLUSIF: Detik-detik Jatuhnya Trigana Air di Papua)

Satu hari setelah dinyatakan hilang kontak, Posko Krisis Center didatangi keluarga penumpang yang marah-marah. Ia mengatakan keluarganya menjadi korban karena memakai tiket sembarangan dari Trigana Air.

Kemarahan tersebut kemudian juga dibenarkan oleh keluarga korban yang lain. Ternyata, rata-rata para keluarga korban menduga tiket yang dipergunakan penumpang sebagian besar bodong atau tak sesuai dengan manifes yang tercatat.

Bahkan ini juga terjadi pada anggota DPR Papua Ignasius G Mimin. Keluarga Ignasius berangkat menggunakan tiket atas nama orang lain. Contoh lain adalah Ketua DPRD Pegunungan Bintang bernama Petrus Tegeken. Namanya tercantum di manifes pesawat yang jatuh, tapi orangnya sudah terbang pada penerbangan pertama.

TRI ARTINING PUTRI

Berita terkait

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

1 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

6 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

11 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

11 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

12 hari lalu

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberangkatkan peserta arus balik gratis Lebaran 2024 dengan 160 bus.

Baca Selengkapnya

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

14 hari lalu

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

Loading pengiriman sepeda motor, masuk ke truk, dan diberangkatkan sekitar pukul 14.00 menuju ke Terminal Pulo Gadung.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran

14 hari lalu

Kemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran

Kapal tersebut diperuntukkan bagi kendaraan sepeda motor dan mobil kecil. Sedangkan selama arus balik, truk 3 sumbu untuk sementara tak diperbolehkan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

14 hari lalu

Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Salah satu instruksinya yakni mempercepat dikeluarkannya Surat Perintah Berlayar (SPB) kapal.

Baca Selengkapnya

Menhub Tinjau Persiapan Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta

14 hari lalu

Menhub Tinjau Persiapan Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta

AirNav Indonesia diminta untuk mengoptimalkan runway ketiga di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

14 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya