3 Faktor Penting Penyokong Pertumbuhan Industri

Reporter

Selasa, 18 Agustus 2015 16:39 WIB

Pengunjung menghadiri pameran niaga industri farmasi "Convention on Pharmaceutical Ingredients Southeast Asia yang diselanggarakan di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (20/3). Pameran yang terselanggara untuk kedua kalinya di Indonesia ini berlangsung pada 20-22 Maret 2013. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian menyatakan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada kuartal II/2015, yang mencapai 5,27 persen lebih tinggi dari kuartal sebelumnya 5,21 persen, didorong industri logam, farmasi, serta makanan dan minuman.

Syarif Hidayat, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, mengatakan pertumbuhan industri yang berorientasi ekspor tengah tertekan seiring dengan ketidakpastian pasar global yang diperparah dengan devaluasi mata uang Cina.

“Akibatnya, ekonomi di semua negara tertekan, manufaktur juga terkena dampak. Industri logam, farmasi, serta makanan dan minuman masih menjadi penggerak pertumbuhan karena permintaan dari dalam negeri besar serta produksi kita cukup baik,” katanya pekan lalu.

Karena itu, dia melanjutkan, pemerintah harus terus meningkatkan daya beli masyarakat agar semua hasil produksi manufaktur dapat diserap pasar domestik. Selain itu, Kementerian Perindustrian tengah berupaya membuka pasar ekspor tujuan baru.

Khusus industri otomotif—yang saat ini penjualannya di dalam negeri juga turun, kata dia, tengah didorong membuka pasar ekspor di negara Timur Tengah. Dengan demikian diharapkan mampu menolong kinerja ekspor nasional.

Saleh Husin, Menteri Perindustrian, mengatakan peningkatan pertumbuhan industri pada kuartal II/2015 salah satunya didorong peningkatan realisasi investasi di dalam negeri serta cairnya belanja modal pemerintah. “Karena itu, hingga akhir tahun, kami tetap optimistis target pertumbuhan industri sebesar 6,3-6,8 persen pada tahun ini dapat tercapai dengan penuh keyakinan,” ujarnya.

Salah satu pendorong pertumbuhan industri, dia melanjutkan, pemerintah terus menyediakan bahan baku, infrastruktur, serta energi. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2015 tentang pembangunan sumber daya industri. Menurut peraturan ini, pemerintah harus menjamin ketersediaan dan penyaluran sumber daya alam untuk industri dalam negeri.

Dengan tingginya realisasi investasi, kata Saleh, maka pertumbuhan industri diperkirakan optimal pada 2-3 tahun ke depan setelah pabrik beroperasi. Pada periode ini, industri farmasi tumbuh di atas 9 persen, makanan dan minuman di atas 8 persen, serta otomotif sekitar 6 persen.

Hingga kuartal II/2015, ujar Saleh, total investasi yang masuk ke Indonesia telah mencapai US$ 5,07 miliar atau tumbuh 14,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencapai US$ 4,43 miliar.

BISNIS.COM


Berita terkait

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.

Baca Selengkapnya