Selama Lebaran Konsumsi BBM Turun 90 Ribu Kilo Liter

Reporter

Editor

Rabu, 9 November 2005 04:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Selama masa lebaran konsumsi Bahan Bakar minyak mengalami penurunan hingga 90 ribu kilo liter. Dalam kondisi normal konsumsi mencapai 170 kilo liter, selama lebaran hanya 60 ribu kilo liter.Kepala Divisi BBM PT Pertamina, Achmad Faisal, mengatakan konsumsi minyak tanah di bawah konsumsi normal 33 ribu kilo liter, premium di bawah 53 ribu kilo liter, dan solar di bawah 76 ribu kilo liter. “Konsumsi menurun dan stok BBM sangat mencukupi hingga 23 hari,” kata Faisal saat dihubungi Tempo Selasa (8/11).Ia menambahkan, selama lebaran tidak ada satupun depo atau terminal pengisian BBM yang berjumlah 107 kekurangan BBM. “Selama 7 tahun saya menjabat sebagai Kepala Divisi baru kali ini tidak ada yang kritis,”ucapnya.Biasanya keterlambatan pengiriman ke depo dan terminal pengisian BBM akibat transportasi yang terlambat. Bisa juga karena faktor cuaca dan ombak yang cukup besar sehingga menyulitkan pengisian. Penurunan konsumsi ini, lanjut Faisal diharapkan akan terus berlangsung hingga akhir tahun sehingga tidak akan melebihi kuota yang ditetapkan oleh DPR sebesar 59,6 juta kilo liter. “Kami harap tidak akan melebihi kuota yang ditetapkan terlebih dengan penerapan BBM harga pasar untuk industri,” ujarnya. Juru bicara Pertamina, M. Harun yang dihubungi terpisah menambahkan, penurunan konsumsi ini akibat meningkatnya pemudik yang memakai sepeda motor. Menurut dia peningkatan premium hanya pada H – 4, sebesar 57 ribu kilo liter. Hari selanjutnya hingga sekarang menurun sekitar 36 ribu kilo liter.Pertamina, tambah Harun, optimistis pasokan BBM pasca lebaran lancar terutama menghadapi tahun baru dan natal. “Stok kita sangat mencukupi hingga tahun baru,” tandasnya. Muhamad Fasabeni

Berita terkait

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

11 Mei 2017

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

Pertamina Balikpapan akan menambah kuota BBM selama puasa sebesar 7 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

5 Januari 2017

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

Presiden Joko Widodo mengingatkan separuh dari kebutuhan BBM dalam negeri dipenuhi dari impor.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

25 November 2016

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

Pemerintah menunjuk badan usaha penyalur bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan penugasan 2017.

Baca Selengkapnya

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

30 September 2016

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

Pemerintah belum bisa mewujudkan rencana penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium kendati masyarakat mulai beralih dari Premium.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

6 Mei 2016

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

Pertamina memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi mengalami kenaikan sekitar 10 persen saat libur panjang.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

3 Februari 2016

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

Pemerintah akan melihat aspek untung-rugi menghapus Premium.

Baca Selengkapnya

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

25 Juni 2015

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

Pertalite sudah disetujui DPR untuk dipasarkan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

16 Juni 2015

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

Dalam kondisi normal, konsumsi Premium rata-rata 76.258 kiloliter per hari.

Baca Selengkapnya

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

22 April 2015

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

Emisi karbon Pertalite di bawah Premium.

Baca Selengkapnya