BNI dan BRI Pangkas Kredit, Optimis Pertumbuhan Meningkat

Reporter

Selasa, 4 Agustus 2015 22:02 WIB

ATM Bank BRI. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk memproyeksikan penyaluran kredit perbankan hingga akhir tahun ini tumbuh sebesar 11% hingga 12%.


Proyeksi tersebut di bawah perkiraan Bank Indonesia terkait target kredit industri perbankan sebesar 13% hingga 14%.


"Saya kira kredit di bawah itu hanya 11% - 12%. Kami fokus untuk menekan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Percuma kalau kreditnya tinggi tapi NPLnya juga tinggi," ujar Direktur Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo di Jakarta, Senin (3 Agustus 2015) malam.


Hingga semester I/2015, outstanding penyaluran kredit PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk mencapai Rp503,6 triliun.


Outstanding kredit tersebut mengalami pertumbuhan 9,7% dibanding periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp459,13 triliun.


Penyaluran kredit ini mengalami perlambatan bila dibandingkan outstanding kredit pada 2014 yang mengalami pertumbuhan sebesar 17,19% dari semester I/2013 yang senilai Rp391,77 triliun menjadi Rp459,13 triliun di semester I/2014.


Dalam enam bulan pertama, total outstanding penyaluran kredit bank berkode emiten BBRI ini baru bertumbuh 2,69% dari total penyaluran kredit sepanjang 2014 yang mencapai Rp490,41 triliun.


Untuk NPL BRI pada semester I/2015 tercatat sebesar 2,33%, meningkat signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 1,69%.


Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Tbk) memperkirakan penyaluran kredit perseroan pada tahun ini mencapai 12% hingga 14%.


"Target kredit awalnya tumbuh 15% hingga 17% tetapi kami revisi hingga akhir tahun diperkirakan 12% hingga 14% pertumbuhan kreditnya," ujar Direktur Utama Bank BNI Achmad Baiquni


Hingga semester I/2015, total outstanding penyaluran kredit PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk mencapai Rp288,7 triliun.


Outstanding penyaluran kredit tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 12,1% dari periode yang sama tahun 2014 yang senilai Rp257,53 triliun.


Penyaluran kredit pada semester I/2015 yang senilai Rp288,7 triliun tersebut naik tipis sebesar 3,99% (y-t-d) dari akhir tahun lalu senilai Rp277,62 triliun.


Baiquni optimistis pertumbuhan kredit di semester II/2015 ini akan membaik karena didorong pembangunan infrastruktur oleh pemerintah di sejumlah wilayah.


BISNIS.COM

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

6 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya