Analis : Perhitungan Aburizal Bakrie Salah

Reporter

Editor

Rabu, 2 November 2005 16:22 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Perhitungan Menteri Koordinator Perekonomian Aburizal Bakrie, menurut Ekonom Institute For Development on Economic and Finance (Indef), Fadhil Hasan, tidak tepat. Nilai kompensasi Rp 100 ribu tidak cukup untuk menutupi kenaikan harga BBM dan kebutuhan pokok masyarakat lainnya. "Dasar perhitungan Aburizal salah. Besaran konsumsi minyak tanah masyarakat miskin bervariasi, harga minyak tanah di pasar lebih tinggi dari Rp 2000,"katanya.Sebelumnya, Ical panggilan Aburizal- mengatakan bahwa dengan dana kompensasi Rp 100 ribu, dapat meningkatkan daya beli masyarakat miskin. Hitungannya, beban akibat kenaikan minyak tanah Rp 1.300 perliter akan ditanggung masyarakat Rp 26 ribu per bulan, dengan konsumsi 20 liter per bulan.Sedangkan beban tanggungan masyarakat akibat kenaikan angka inflasi adalah sebesar Rp 56 ribu per bulan. Sehingga Ical beranggapan bahwa daya beli maayarakat yang menerima dana kompensasi meningkat.Menurut Fadhil, harga minyak tanah yang disebut Ical merupakan harga di atas kertas. Sementara di pasaran, harga minyak tanah bervariasi antara Rp 2500 hingga Rp 3000 per liternya. "Terutama di luar Jawa, harga minyak tanah melambung tinggi,"ujarnya.Fadhil menilai kompensasi Rp 100 ribu hanya bisa menutupi kebutuhan pokok masyarakat dalam waktu singkat, tetapi tidak dapat meningkatkan daya beli masyarakat."Penggunaan Rp 100 ribu dalam satu atau dua jam sudah habis, paling lama satu minggu,"katanya.Bahkan, tingginya angka inflasi dengan pola pengeluaran masyarakat miskin yang tidak terencana, mengubah status ekonomi masyarakat menjadi lebih parah. "Dari yang statusnya hampir miskin menjadi miskin,"ujar Fadhil.Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Ivan Hadar, menilai bahwa hitung-hitungan Ical tidak benar. "Hitung-hitungan apa itu? Hitungan pedagang?"katanya. Menurut Ivan, pemberian dana kompensasi tidak menolong masyarakat miskin sama sekali. Karena kenaikan harga BBM dan barang kebutuhan pokok lainnya tidak bisa ditutupi dari dana tersebut. Tito Sianipar

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

5 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

2 Maret 2024

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.

Baca Selengkapnya

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.

Baca Selengkapnya

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

3 Juli 2023

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.

Baca Selengkapnya