Kemenhub: Ini 4 Indikator Keberhasilan Arus Mudik

Selasa, 14 Juli 2015 17:47 WIB

Seorang anggota kepolisian mengatur lalu lintas di Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, 11 Juli 2015. Untuk mengurai kemacetan di pintu tol Palimanan, sebagian kendaraan pemudik dialihkan melalui pintu tol Kadipaten-Majalengka dan langsung menuju jalur Pantura Cirebon. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Bandung - Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan Jalur Darat Cris Kuntadi menilai kondisi arus mudik Lebaran 2015 hingga H-3 terpantau sudah sesuai dengan apa yang diharapkan Kementerian Perhubungan dan jajaran pemerintahan lainnya.

Semua target Kemenhub dalam program pantauan arus mudik Lebaran sudah tercapai," kata Cris, Selasa, 14 Juli 2015. Setidaknya, kata Cris, ada empat indikator yang ditargetkan Kemenhub dalam pencapaian kesuksesan arus mudik sekarang.

"Pertama, penurunan angka kecelakaan. Kemudian kedua penurunan tingkat kriminalitas, yang ketiga kecepatan, dan yang keempat tentunya masalah penguraian kemacetan," ujar Cris kepada wartawan di halaman kantor Polsek Cagak, Nagreg, Kabupaten Bandung.

Menurut Cris, program pantauan Kemenhub itu sudah dilaksanakan dari mulai 2 hingga 27 Juli 2015. Namun yang menjadi titik fokus pemantauan itu, yakni pada H-7 hingga H+7, di mana selama kurun waktu 15 hari Kemenhub akan terus melakukan pemantauan dan memberikan pengarahan dan masukan kepada jajaran petugas pengamanan di lapangan kala berlangsungnya musim mudik.

"Pelebaran jangkauan ini memang yang kami harapkan. Kami cek apakah rekayasa-rekayasa lalu lintas itu apakah sudah berjalan atau belum," katanya.

Untuk jalur utara, ucap Cris, telah banyak diterapkan sistem rekayasa lalu lintas. Hal itu, terbukti cukup jitu dalam mengurai kemacetan bagi pemudik yang menggunakan jalur utara, terutama di sekitar Tol Cikopo-Palimanan yang kini banyak menjadi sorotan. "Jalur utara saya pikir cukup bagus," ujar dia.

Meski begitu, kata Cris, terdapat beberapa permasalahan yang mendera jalur utara. Di antaranya biang kemacetan yang disebabkan lamanya transaksi pembayaran biaya Tol Cipali.

"Tapi memang sudah kita rekomendasikan pada operator tol. Tentunya melalui Kementerian PU supaya mereka menyediakan dan menambah personel untuk penukaran uang," katanya.

Adapun untuk jalur selatan, kata Cris, arus mudik hingga H-3 terpantau ramai lancar. "Jalur selatan belum kelihatan ada masalah," katanya. Hal ini disebabkan karena pemudik lebih memilih jalur utara via Tol Cipali. Terutama bagi pemudik yang menggunakan roda empat, otomatis kebanyakan menggunakan Tol Cipali dengan asumsi waktu tempuh tol dengan panjang sekitar 116,75 kilometer itu cenderung lebih singkat.

AMINUDIN

Berita terkait

Biaya Pendidikan STIP Jakarta yang Viral Usai Siswanya Tewas Dianiaya Senior

1 hari lalu

Biaya Pendidikan STIP Jakarta yang Viral Usai Siswanya Tewas Dianiaya Senior

Biaya pendidikan STIP mencapai puluhan juta rupiah per semester

Baca Selengkapnya

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

2 hari lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

2 hari lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

2 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

2 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

5 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

5 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

5 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

5 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

8 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya