TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Perusahaan Listrik Negara (persero) akan menghentikan sementara pengoperasian sejumlah pembangkit listrik besar pada saat lebaran nanti. Sebab, pada saat itu diperkirakan kebutuhan listrik akan turun sekitar 4.500 megawatt ketika beban puncak pukul 17.00-22.00. General Manager Pusat Pengendalian dan Pengaturan Beban PLN, Muljo Adji mengatakan, pembangkit yang akan dihentikan pengoperasiannya meliputi PLTU Suralaya unit V, VI, dan VII, PLTU Paiton yang dikelola PT PJB, PLTU Paiton yang dikelola PT PEC, dan PLTGU Muara Tawar unit I dan II. “Kami mulai mematikan 1 November mendatang,” kata dia. Meski demikian, lanjutnya, pembangkit-pembangkit tersebut siap dijalankan setiap saat bila diperlukan. Penghentian operasi pembangkit tersebut, jelas Muljo, untuk menghemat biaya operasional yang harus dikeluarkan PLN. Berdasarkan perkiraan PLN, pada saat lebaran kebutuhan listrik beban puncak sekitar 10.250 megawatt, dari kebutuhan biasa yang mencapai 15.000 megawatt. Kendati demikian, PLN akan mensuplai tenaga listrik di atas angka kebutuhan yaitu sekitar 10.500 megawatt. Selain itu akan disediakan pula cadangan sebesar 2.000 megawatt. Retno Sulistyowati dan Muhamad Fasabeni