Negara Krisis, Orang Kaya Yunani Borong Barang Mewah  

Reporter

Kamis, 9 Juli 2015 17:47 WIB

Pegawai Pasar Modal Athena berjalan melewati sebuah pohon natal dan layar monitor yang menunjukkan penurunan index harga saham, Senin (12/12). AP Photo/Petros Giannakouris.

TEMPO.CO, Jakarta - Krisis ekonomi yang sedang terjadi di Yunani justru mendorong orang-orang kaya di negara itu untuk berbelanja. Mereka menghabiskan tabungan di rekening karena takut pemerintah mengambil uang mereka untuk menutup utang negara.

Perhiasan, gadget, dan barang mewah lainnya dilaporkan mengalami kenaikan penjualan menyusul referendum yang menentukan apakah Yunani akan menerima dana talangan (bailout) dari Uni Eropa atau tidak.

Rakyat Yunani khawatir Uni Eropa akan memaksa Yunani memangkas rekening mereka beberapa persen. Langkah tersebut, misalnya, pernah dilakukan Uni Eropa di Cyprus saat terjadi krisis pada 2013.

“Kamis, Jumat, dan Sabtu seperti Natal,” kata Andrew, 30 tahun, seorang asisten di toko retail Apple di Athena. Menurut Andrew, orang-orang sangat ketakutan. Mayoritas berpikir mereka punya waktu tiga hari untuk menghabiskan uang sebelum uang mereka diambil negara.

Andrew mengaku tokonya menjual barang hingga dua kali lipat lebih banyak dari sebelumnya. Barang-barang yang dibeli antara lain laptop, komputer, tablet, iPhone, dan konsol game.

Sedangkan Maria-Ellie Xanthopoulous, pemilik toko perhiasan, mengatakan bahwa kliennya lebih memilih menghabiskan uang mereka sendiri daripada diambil pemerintah. “Dalam enam bulan terakhir, kita hampir tidak memiliki pelanggan satu pun. Namun, pada hari Sabtu, Senin, dan Selasa, banyak pelanggan yang datang dan menghabiskan uang mereka,” ujar Maria-Ellie.

Maria-Ellie mengatakan tokonya tidak menjual banyak peralatan elektronik. Namun para pelanggan menghabiskan sekitar 5.000-8.000 euro (sekitar Rp 70-120 juta) sekali datang.

Adapun masyarakat masih mengantre berjam-jam di ATM untuk menarik uang mereka secara harian, yang dibatasi menjadi 50 euro per hari.

Minggu, 5 Juli 2015, pemerintah mengumumkan hasil referendum yang memutuskan Yunani menolak dana talangan (bailout). Pemerintah Yunani tentunya tidak akan mengambil isi rekening bank mereka. Namun belum diketahui nasib barang yang sudah telanjur mereka beli.

NIBRAS NADA NAILUFAR | DAILY MAIL

Berita terkait

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

54 hari lalu

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

59 hari lalu

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

Shehbaz Sharif, yang kembali menjabat perdana menteri Pakistan untuk kedua kali, telah memainkan peran penting dalam menyatukan koalisi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

59 hari lalu

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.

Baca Selengkapnya

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

59 hari lalu

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

Shehbaz Sharif mengalahkan Omar Ayub dan kembali menduduki posisi Perdana Menteri Pakistan yang ditinggalkannya pada Agustus tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

23 Februari 2024

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

Aksi petani dan peternak di Yunani dalam rangkaian demonstrasi besar selama 2 hari menyuarakan tentang kesejahteraan mereka yang belum terjamin.

Baca Selengkapnya

Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

12 Februari 2024

Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

Hasil akhir pemilu Pakistan menempatkan partai independen, dukungan mantan PM Imran Khan yang dipenjara, memimpin dengan 93 dari 264 kursi.

Baca Selengkapnya

Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

8 Februari 2024

Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

ISIS mengganggu pemilu Pakistan, sedikitnya lima polisi tewas dalam serangan militan ketika negara itu melakukan pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

7 Februari 2024

Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

Kementerian Keuangan memperrkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat pada 2024. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

29 Januari 2024

Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

Indonesia turut mengalami dampak dari perubahan iklim ekstrem, Sri Mulyani bilang, pendanaan berkelanjutan bisa menjadi jawaban untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya