Satgas Illegal Fishing Temukan 15 Perusahaan Bermasalah  

Reporter

Minggu, 5 Juli 2015 15:30 WIB

Anggota Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Mas Achmad Santosa (kiri) bersama pengamat politik LIPI Siti Zuhro. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Satuan Tugas Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing mengumumkan hasil analisis dan evaluasi kapal milik 30 perusahaan perikanan. Perusahaan yang kapal-kapalnya dinyatakan bermasalah tak dapat meninggalkan perairan Indonesia.

Sampai sekarang, ada 15 perusahaan yang dicabut surat izin usaha perikanan (SIUP) yang dimilikinya. Sedangkan kapal yang mengalami pencabutan surat izin penangkapan ikan (SIPI) dan surat izin kapal penangkapan ikan (SIKPI) sebagai tindak lanjut evaluasi berjumlah 152.

Ketua Satgas IUU Fishing Mas Achmad Santosa menuturkan, kalau ada kapal milik perusahaan yang telah diumumkan melakukan olah gerak dan berlayar tanpa surat laik operasi (SLO) dan surat persetujuan berlayar (SPB) keluar wilayah Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan bekerja sama dengan Interpol.

"Kementerian Kelautan akan menggunakan sarana yang dimiliki Interpol untuk mengejar dan atau mendayagunakan berbagai jenis pemberitahuan (notice)," kata Achmad dalam siaran pers, Minggu, 5 Juli 2015.

Kapal-kapal ini bisa dikenai purple notice, blue notice, green notice, atau bahkan red notice. Ota--sapaan Mas Achmad--menjamin, dengan penggunaan sarana Interpol, ruang gerak kapal-kapal tidak lagi leluasa. Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti dan Satgas, ucap dia, sudah melakukan pembicaraan dengan Kepala Divisi Hubungan Internasional Irjen Pol Sugeng dari Interpol Indonesia (NCB) dan Interpol pusat di Lyon.

Koordinasi dengan Kepolisian RI pun telah dilakukan untuk membentuk tim penanganan masalah terkait. Koordinasi dan harmonisasi kerja juga akan ditingkatkan dengan Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, TNI Angkatan Laut, dan Badan Keamanan Laut, sehingga semua kekuatan akan tersinergikan dengan baik.

Tak hanya itu, Satgas pun akan menghitung kerugian yang diakibatkan oleh masalah tersebut. Ota mengatakan angka kerugian pencurian ikan selama ini sangat besar serta merugikan Indonesia dan nelayan-nelayan lokal.

"Dari perhitungan ini, tidak tertutup kemungkinan Indonesia yang diwakili oleh Kementerian Kelautan lewat Kejaksaan sebagai pengacara negara akan menggugat pihak yang bertanggung jawab atas kerugian negara ini," tuturnya.

URSULA FLORENE SONIA

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

5 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

26 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

34 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

35 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

57 hari lalu

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Baharkam Polri mengamankan kapal berbendera Malaysia di perairan Selat Malaka, Kepulauan Riau, yang diduga menangkap ikan secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

58 hari lalu

Polisi Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Penangkapan kapal ikan itu dilakukan setelah petugas mendapat laporan dari masyarakat atas dugaan illegal fishing.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya