TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati mengatakan krisis ekonomi yang menimpa Yunani tidak akan berdampak langsung terhadap Indonesia.
“Tidak akan signifikan,” ujar Enny saat dihubungi Tempo, Kamis, 2 Juni 2015.
Alasannya, Enny mengungkapkan, Yunani bukanlah negara besar yang bisa mempengaruhi ekonomi global. Dia mencontohkan salah satu negara kecil di Eropa pernah mengalami kondisi serupa dengan Yunani. Namun dampaknya tidak sampai ke Indonesia. “Karena levelnya kecil, jadi tidak mempunyai dampak pada ekonomi global,” ujar Enny.
Menurut Enny, bagi Indonesia tidak ada dampak yang perlu dikhawatirkan dari krisis Yunani yang saat ini terjadi. Ekonomi di beberapa negara besar di Eropa juga tidak akan begitu sulit dengan adanya kondisi tersebut. “Sama Eropa saja dicuekin, apa lagi sama kita? Dampaknya sangat kecil,” ujar dia.
Akan berbeda halnya jika yang mengalami krisis adalah Cina. Menurut Enny, jika Cina mengalami perlambatan ekonomi, maka itu bisa mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia. “Sama halnya jika Amerika yang mengalami masalah akan berdampak pada ekonomi global,” ujar Enny.
Akibat krisis yang berkepanjangan, pemerintah Yunani memutuskan menutup bank dan pembatasan penarikan dana. Kebijakan tersebut diumumkan pada Minggu, 28 Juni 2015 oleh Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras.
DEVY ERNIS
Berita terkait
Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
5 hari lalu
Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif
6 hari lalu
Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.
Baca SelengkapnyaEkonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi
37 hari lalu
Ekonom Indef, Didin S. Damanhuri sangat prihatin atas dugaan korupsi yang terendus di lingkaran LPEI. Padahal, kata dia, ekspor adalah andalan pemerintahan Jokowi
Baca SelengkapnyaImbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun
37 hari lalu
Kebijakan PPN di Tanah Air diatur dalam Undang-Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).
Baca SelengkapnyaTarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara
38 hari lalu
Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ahmad Heri Firdaus membandingkan besaran tarif PPN di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaIndef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok
38 hari lalu
Indef menyatakan penjual akan reaktif terhadap kenaikan PPN.
Baca SelengkapnyaPPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi
38 hari lalu
Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaEkonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man
51 hari lalu
Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti mengungkapkan kriteria ideal Menkeu seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia di masa mendatang.
Baca SelengkapnyaTerkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar
52 hari lalu
Ekonom senior UI Faisal Basri menentang rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaEkonom Indef Beberkan Penyebab Harga Pangan Naik, Mulai dari Pemilu hingga Ramadan
52 hari lalu
Ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani membeberkan sejumlah faktor penyebab naiknya harga kebutuhan pokok,
Baca Selengkapnya