Krisis Yunani, Indonesia Tak Terkena Dampaknya?

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 3 Juli 2015 04:44 WIB

Unjuk rasa di luar Parlemen Yunani di Athena, Selasa (5/10). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes melawan program penghematan pemerintah yang dianggap hanya akan menggangu perekonomian. AP Photo/Petros Giannakouris

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati mengatakan krisis ekonomi yang menimpa Yunani tidak akan berdampak langsung terhadap Indonesia.

“Tidak akan signifikan,” ujar Enny saat dihubungi Tempo, Kamis, 2 Juni 2015.

Alasannya, Enny mengungkapkan, Yunani bukanlah negara besar yang bisa mempengaruhi ekonomi global. Dia mencontohkan salah satu negara kecil di Eropa pernah mengalami kondisi serupa dengan Yunani. Namun dampaknya tidak sampai ke Indonesia. “Karena levelnya kecil, jadi tidak mempunyai dampak pada ekonomi global,” ujar Enny.

Menurut Enny, bagi Indonesia tidak ada dampak yang perlu dikhawatirkan dari krisis Yunani yang saat ini terjadi. Ekonomi di beberapa negara besar di Eropa juga tidak akan begitu sulit dengan adanya kondisi tersebut. “Sama Eropa saja dicuekin, apa lagi sama kita? Dampaknya sangat kecil,” ujar dia.

Akan berbeda halnya jika yang mengalami krisis adalah Cina. Menurut Enny, jika Cina mengalami perlambatan ekonomi, maka itu bisa mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia. “Sama halnya jika Amerika yang mengalami masalah akan berdampak pada ekonomi global,” ujar Enny.

Akibat krisis yang berkepanjangan, pemerintah Yunani memutuskan menutup bank dan pembatasan penarikan dana. Kebijakan tersebut diumumkan pada Minggu, 28 Juni 2015 oleh Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras.

DEVY ERNIS

Berita terkait

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

6 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

37 hari lalu

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

Ekonom Indef, Didin S. Damanhuri sangat prihatin atas dugaan korupsi yang terendus di lingkaran LPEI. Padahal, kata dia, ekspor adalah andalan pemerintahan Jokowi

Baca Selengkapnya

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

37 hari lalu

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

Kebijakan PPN di Tanah Air diatur dalam Undang-Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Baca Selengkapnya

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

38 hari lalu

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ahmad Heri Firdaus membandingkan besaran tarif PPN di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

38 hari lalu

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

Indef menyatakan penjual akan reaktif terhadap kenaikan PPN.

Baca Selengkapnya

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

38 hari lalu

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

51 hari lalu

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti mengungkapkan kriteria ideal Menkeu seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia di masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

52 hari lalu

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

Ekonom senior UI Faisal Basri menentang rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Indef Beberkan Penyebab Harga Pangan Naik, Mulai dari Pemilu hingga Ramadan

52 hari lalu

Ekonom Indef Beberkan Penyebab Harga Pangan Naik, Mulai dari Pemilu hingga Ramadan

Ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani membeberkan sejumlah faktor penyebab naiknya harga kebutuhan pokok,

Baca Selengkapnya