Gara-gara BBM Naik, Perusahaan Mebel Relokasi ke Vietnam

Reporter

Editor

Jumat, 14 Oktober 2005 23:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Beberapa perusahaan mebel Indonesia berencana untuk melakukan relokasi ke luar negeri. Mereka melirik Vietnam sebagai lokasi baru industri mereka. "Beberapa anggota kami berencana relokasi ke luar negeri,"kata Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) Sae Tanangga Karim.Kini ada 2.016 perusahaan yang tercatat sebagai anggota ASMINDO, 90 persen diantaranya berorientasi ekspor. "Ada tiga perusahaan mebel kayu dan satu rotan di Surabaya," Tanangga menyebut keempat perusahaan yang berencana relokasi. Keempatnya merupakan perusahaan besar berorientasi ekspor. Kapasitas ekspornya lebih dari 40 kontainer setiap bulannya. Dan masing-masing perusahaan tersebut mampu menyerap sekitar 900 hingga 1.000 orang karyawan.Alasan rencana relokasi itu menurut Tanangga adalah meningkatnya beban biaya produksi akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). "Dari transportasi saja ada kenaikan luar biasa, 20 hingga 25 persen,"katanya.Kenaikan BBM ini juga mengancam bangkrutnya beberapa industri mebel sekitar Bulan Januari-Februari 2006. Sejak kenaikan BBM industri Agustus lalu, sudah ada 45 industri mebel anggota ASMINDO yang mati. "Yang non aktif sudah 79, mereka ini mati tidak, hidup juga tidak,"katanya. Indriani Dyah S.

Berita terkait

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Jurus Kota Bogor Naikkan Derajat para PKL, Apa Saja?

18 Januari 2020

Jurus Kota Bogor Naikkan Derajat para PKL, Apa Saja?

Pemerintah Kota Bogor terus melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) dan merelokasinya masuk ke dalam pasar.

Baca Selengkapnya

Wagub Jatim Akui Beberapa Perusahaan Hengkang karena UMK Tinggi

27 Desember 2019

Wagub Jatim Akui Beberapa Perusahaan Hengkang karena UMK Tinggi

Emil Dardak tak memungkiri faktor utama beberapa perusahaan hengkang karena penetapan UMK yang dinilai pelaku usaha terlalu tinggi.

Baca Selengkapnya

PKL Senen Enggan Direlokasi ke Pasar Metro Atom, Ini Alasannya

11 Desember 2019

PKL Senen Enggan Direlokasi ke Pasar Metro Atom, Ini Alasannya

Pemerintah Kota Jakarta Pusat menyediakan tempat relokasi di Pasar Metro Atom bagi PKL Senen yang ditertibkan di trotoar,

Baca Selengkapnya

UMK Terlalu Berat, Industri Sepatu Banten Relokasi ke Jateng

14 November 2019

UMK Terlalu Berat, Industri Sepatu Banten Relokasi ke Jateng

Tak mampu bertahan karena UMK yang dinilai terlalu tinggi, 25 industri sepatu Banten merelokasi usahanya ke berbagai daerah di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

59 Investor Furnitur Cina Merelokasi Pabrik ke Jawa Tengah

6 November 2019

59 Investor Furnitur Cina Merelokasi Pabrik ke Jawa Tengah

Puluhan investor Cina itu bergerak di sektor industri kayu dan furnitur.

Baca Selengkapnya

Investor Lebih Pilih Vietnam, Sofyan Djalil: Persoalan Tanah

11 Oktober 2019

Investor Lebih Pilih Vietnam, Sofyan Djalil: Persoalan Tanah

Sofyan Djalil menyebut persoalan tanah sebagai salah satu alasan yang membuat investor lebih tertarik berinvestasi ke Vietnam daripada Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bangkrut, 188 Industri Tekstil Jabar Relokasi ke Jateng

5 Oktober 2019

Bangkrut, 188 Industri Tekstil Jabar Relokasi ke Jateng

Sejak Januari 2018 hingga September 2019 tercatat 188 industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Jabar bangkrut dan relokasi ke Jateng.

Baca Selengkapnya

11 Perusahaan Hengkang dari Cina, BKPM Tawarkan ke Jawa Tengah

16 September 2019

11 Perusahaan Hengkang dari Cina, BKPM Tawarkan ke Jawa Tengah

BKPM menawarkan 11 perusahaan yang hengkang dari Cina untuk pindah ke Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

140 Perusahaan Relokasi dari Jabar, BKPM Belum Terima Laporan

31 Juli 2019

140 Perusahaan Relokasi dari Jabar, BKPM Belum Terima Laporan

Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM memastikan belum menerima laporan terkait hengkangnya 140 perusahaan dari Jawa Barat.

Baca Selengkapnya