TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik memprediksikan angka produksi padi pada 2015 akan meningkat dari tahun sebelumnya. Konsistensi pemerintah dalam mengupayakan peningkatan produksi pangan diharapkan benar-benar terealisasi.
Tahun 2015, BPS mematok pertumbuhan 6,64 persen produksi dari tahun lalu menjadi 75,55 juta ton. Menurut data BPS, produksi padi gabah kering giling tahun 2014 sebanyak 70,85 juta ton atau turun 0,43 juta ton dari 2013.
"Pemerintah kan sudah melakukan beberapa upaya khusus untuk meningkatkan produksi," ujar Kepala BPS Suryamin di kantornya, Rabu, 1 Juli 2015. Upaya khusus itu, ujar dia, berupa pemberian traktor kepada petani. Begitu juga subsidi pompa air dan pupuk yang gencar dilakukan pemerintah.
Selain itu, perluasan lahan pertanian turut andil dalam meningkatkan produksi padi. Lahan pertanian diperkirakan akan bertambah 512.057 hektare menjadi 14,3 juta hektare dari 13,7 juta hektare pada 2014. Akibatnya, terjadi kenaikan produktivitas padi sebesar 2,16 kuintal per hektare atau 4,36 persen.
Selain itu, Suryamin berharap prediksi datangnya angin topan El Nino tak berakibat fatal bagi pertanian. "Kami harap prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika efek El Nino moderat itu benar," ucap Suryamin.
Selain padi, produksi jagung diperkirakan naik 1,66 juta ton atau 8,72 persen menjadi 20,67 juta ton. Sedangkan produksi kedelai tahun ini diperkirakan 998.870 ton biji kering atau meningkat 43.870 ton (4,59 persen) dari tahun lalu.
ANDI RUSLI
Berita terkait
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina
1 hari lalu
BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina
1 hari lalu
Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.
Baca SelengkapnyaLahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai
3 hari lalu
Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.
Baca SelengkapnyaTerkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah
4 hari lalu
Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.
Baca SelengkapnyaWacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal
4 hari lalu
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.
Baca SelengkapnyaBulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta
4 hari lalu
Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?
5 hari lalu
Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
5 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaImpor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik
5 hari lalu
BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.
Baca SelengkapnyaBPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
5 hari lalu
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.
Baca Selengkapnya