Ini Enam Kelemahan Tol Cipali  

Reporter

Jumat, 19 Juni 2015 14:10 WIB

Sejumlah pengendara mobil beristirahat di depan Gerbang Tol Cikopo-Palimanan, Purwakarta, Jawa Barat, 18 Juni 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

TEMPO.CO, Jakarta - Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116,75 kilometer menjadi salah satu jalur alternatif untuk melintasi Jawa. Jalan bebas hambatan ini baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu, 13 Juni lalu, dan digratiskan pemakaiannya hingga 26 Juni mendatang.

Sejak diresmikan, tol Cipali masih memiliki sejumlah kekurangan dan kelemahan. Karena itu, pengemudi perlu waspada melintasi jalan tol terpanjang di Indonesia ini. Ini enam kelemahan tol Cipali:

1. Minim tempat peristirahatan
Sangat disayangkan tol Cipali baru memiliki satu tempat peristirahatan (rest area), yaitu di Kilometer 102. Ned Syauta, asal Parung, Bogor, yang pernah melintasi jalur tol ini mengatakan, tujuh tempat peristirahatan lainnya masih dalam pembangunan.

Satu-satunya tempat peristirahatan yang dilengkapi fasilitas musala, pujasera, toilet, dan SPBU, hanya ada di jalur menuju Palimanan. Para pengendara yang menuju Cikopo terpaksa harus menahan kantuk hingga melewati pintu tol Cikopo. “Kalau tidak menyegarkan diri, hilang kendali dua detik saja, bisa celaka,” katanya.

Baca juga:
Tol Cikapali Beroperasi, Macet Mudik Lebaran Pindah

2. Fasilitas toilet kurang
Kamar kecil menjadi salah satu hal yang penting bagi para pengemudi, khususnya keluarga yang membawa anak-anak. Dari pantauan Tempo, hanya ada satu toilet yang berisi belasan pintu, yaitu di tempat peristirahatan Kilometer 102. Hal ini tentu membuat para pengendara dari arah Palimanan harus menahan buang air lantaran tidak ada sama sekali kamar kecil selama di perjalanan. Tak heran, di pintu keluar Cikopo, orang berbondong-bondong antre agar bisa membasuh wajah atau sekalian membersihkan diri.

3. Jalan terlalu landai
Ned sempat mengeluh tentang jalan tol Cipali yang lurus terus dan tidak ada kelokannya. Kondisi jalan itu mengakibatkan dia mudah mengantuk karena jalannya tidak memberikannya tantangan dan kurang memaksanya untuk berpikir saat mengendarai. “Orang yang nyetir dari Jawa Timur pasti lelah dan akan semakin mengantuk dengan kondisi jalan yang landai ini,” katanya.

4. Hanya sebagian jalan yang diaspal
Kondisi jalanan di tol itu hanya sebagian saja yang sudah diaspal. Sisanya masih beton. Jalan yang diaspal biasanya berupa jembatan, atau beberapa bahu jalan, serta jalan di Kilometer 110-185. Jalanan aspal memang memberikan kenyamanan saat berkendara.

Tempo sempat mencoba memacu kendaraan hingga kecepatan 140 kilometer per jam, dan hasilnya, jalan itu masih terasa mulus. Namun kemulusan itu dan jalan yang landai juga perlu diwaspadai. Dikhawatirkan kenyamanan itu bisa membuat para pengendara mengantuk.

Sebaliknya, berkendara di jalan beton, memang akan sedikit membuat tergoncang dan tidak nyaman. Saat Tempo berkendara hingga kecepatan 120 kilometer per jam, para penumpang merasakan guncangan. Namun, sisi baiknya, jalan beton bisa memberikan peringatan kepada pengendara bila mengantuk di perjalanan.

5. Kurangnya SPBU
Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) merupakan salah satu hal utama yang diperlukan para pengendara. Baru ada satu SPBU yang beroperasi dari yang seharusnya empat buah di kedua ruas jalan. SBPU yang beroperasi itu pun hanya berada di ruas jalan menuju Palimanan. Para pengendara menuju Cikopo harus selalu mengisi bensin kendaraannya secara penuh bila tidak ingin kehabisan bahan bakar.

Salah satu petugas keamanan mengatakan sempat ada dua buah mobil yang kehabisan bahan bakar pada Kilometer 102 di ruas jalan menuju Cikopo. Akibatnya, petugas itu memberikan pinjaman dua buah jeriken untuk diisi ke SPBU terdekat.

Baca juga: Tak ada SPBU, Dua Mobil Kehabisan Bensin di Tol Cipali

6. Kurangnya marka jalan
Selama tol itu beroperasi lima hari, belum terlihat adanya pusat informasi untuk keadaan darurat. Para pengendara tentu akan bingung bila terjadi sesuatu di perjalanan, dan membutuhkan bantuan tanpa adanya pusat informasi. Apalagi, penerangan hanya dipasang di jalan menuju persimpangan pintu keluar saja. Pengendara perlu meningkatkan kewaspadaan bila terjadi kejadian darurat di jalan yang gelap.

MITRA TARIGAN

IKUTI: TEMPO HADIAH RAMADAN 2015

Berita terkait

Proses Perbaikan, Akses Keluar Jalan Tol Grogol KM 13 Ditutup

23 jam lalu

Proses Perbaikan, Akses Keluar Jalan Tol Grogol KM 13 Ditutup

Jasa Marga menutup sementara off ramp atau jalan keluar di Jalan Tol Grogol KM 13+800 menuju Grogol atau Jalan S. Parman.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Pemeliharaan Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Simak Lokasi dan Jadwalnya

3 hari lalu

Pemeliharaan Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Simak Lokasi dan Jadwalnya

Jasa Marga melakukan pemeliharaan perkerasan di ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang. Pekerjaan jalan ini dijadwalkan berlangsung hingga Rabu, 8 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Kamis, Ini Titik Lokasinya

4 hari lalu

Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Kamis, Ini Titik Lokasinya

PT Jasamarga Transjawa Tol melakukan pemeliharaan jalan tol di KM 24+185 sampai KM 24+806 arah Cikampek lajur 1.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

6 hari lalu

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menerima agenda Company Visit dari para Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, ke Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) untuk belajar sekaligus mengenal proses bisnis dan digitalisasi layanan operasional Jasa Marga

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

8 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

Disuntik PMN Rp 18,6 Triliun, PT Hutama Karya Lanjutkan Proyek Tol Trans Sumatera

8 hari lalu

Disuntik PMN Rp 18,6 Triliun, PT Hutama Karya Lanjutkan Proyek Tol Trans Sumatera

PT Hutama Karya (Persero) kembali mendapatkan dana segar melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

9 hari lalu

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

Anggota Komisi II DPR RI, Arsyadjuliandi Rachman, mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan Tol Pekanbaru-Padang.

Baca Selengkapnya

10 Jalan Raya Terpanjang di Dunia, Mencapai 48.000 Kilometer

11 hari lalu

10 Jalan Raya Terpanjang di Dunia, Mencapai 48.000 Kilometer

Berikut ini deretan jalan raya terpanjang di dunia, ada yang membentang hingga puluhan ribu kilometer. Adakah di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tol Yogya-Solo Kembali Ditutup Pasca Libur Lebaran, Berapa Total Kendaraan yang Melintas ?

14 hari lalu

Tol Yogya-Solo Kembali Ditutup Pasca Libur Lebaran, Berapa Total Kendaraan yang Melintas ?

Akses keluar yang menjadi favorit pengguna Jalan Tol Yogya-Solo adalah arah Ngawen sebanyak total 40.965 kendaraan.

Baca Selengkapnya