Jokowi Terbitkan Perpres Anti-Penimbunan Sembako

Reporter

Kamis, 18 Juni 2015 14:41 WIB

Menteri Perdagangan, Rahmat Gobel (kanan), bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) AA Gede Ngurah Puspayoga (kiri), melayani warga saat penjualan beras murah dari pemerintah, dalam operasi pasar di Rusun Penjaringan, Jakarta, 22 Februari 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengeluarkan peraturan untuk menjamin stabilitas harga dan ketersediaan barang yang beredar di pasar. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting ini ditandatangani pada 15 Juni 2015.

"Dengan keluarnya perpres ini, Presiden Jokowi berharap masalah kelangkaan dan gejolak harga barang bisa diatasi dengan segera," ujar Staf Khusus Komunikasi Presiden Teten Masduki, Kamis, 18 Juni 2015.

Dalam beleid ini tercantum larangan menyimpan barang kebutuhan pokok dan barang penting di gudang ketika terjadi kelangkaan, gejolak harga, atau hambatan lalu lintas perdagangan barang.

"Misalnya jika terjadi gangguan pasokan atau harga barang berada di atas atau di bawah harga acuan yang ditetapkan pemerintah, dalam hal ini Menteri Perdagangan," ujar Teten. Melalui perpres ini, pemerintah pusat wajib menjamin stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok dan barang penting.

Teten mengatakan yang dimaksud dengan barang kebutuhan pokok dalam perpres tersebut antara lain hasil pertanian, seperti beras, kedelai, bahan baku tahu dan tempe, cabai, dan bawang merah. Kemudian hasil industri, seperti gula, minyak goreng, tepung terigu; serta hasil peternakan dan perikanan, misalnya daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, dan ikan segar.

Adapun barang penting yang dimaksud dalam perpres itu meliputi benih tanaman pangan, seperti padi, jagung, dan kedelai. Juga pupuk, elpiji kemasan tiga kilogram, triplek, semen, besi baja konstruksi, dan baja ringan.

TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

6 menit lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

33 menit lalu

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling tambak ikan nila ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

1 jam lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

1 jam lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

1 jam lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

2 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

2 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

2 jam lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

3 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

4 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya